Begitu mendengar cerita NA yang mendapat perlakuan cabul
tersebut pada Senin (4/3/2013) siang, bibi korban, Y, langsung
mendatangi terduga pelaku dan menanyakan kebenaran cerita tersebut.
Namun, terduga pelaku membantah pengakuan korban. NA pun dibawa ke Rumah
Sakit Citra Harapan Indah, Bekasi. Dokter menemukan infeksi di kelamin
NA.
"Setelah pulang, malamnya si pelaku disidang di rumah. Dia
bikin surat pernyataan, katanya kalau terjadi apa-apa, dia bertanggung
jawab," ujar Y kepada wartawan, Selasa (12/3/2013) sore.
Keluarga
korban tak terima dengan sikap JK sehingga melaporkannya ke Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Kepolisian Resor Metro
Jakarta Timur, Rabu (6/3/2013) siang. Sejak saat itu, keluarga korban
tidak lagi melihat pelaku di rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter
dari rumah korban tersebut.
Y mengatakan, berdasarkan informasi
dari mulut ke mulut warga setempat, JK untuk sementara waktu diungsikan
ke rumah saudaranya di luar Jakarta. Meski demikian, seorang anak JK
diketahui masih berada di rumahnya dan bersedia bertanggung jawab jika
JK dipanggil polisi.
"Karena bapak korban orangnya sangat
emosional, mungkin keluarganya (pelaku) takut, jadi diungsikan ke rumah
keluarganya," ujar Y.
Kini keluarga korban masih belum mendapatkan
titik terang mengenai perkembangan kasus tersebut. Pria yang diduga
sebagai pelaku pun diketahui masih bebas berkeliaran. Adapun korban
terpaksa diungsikan ke rumah sanak saudara agar tak mengalami trauma
atas aib yang menimpanya.
sumber : kompas