![]() |
RI (17) dan FI (21), pencabul AW (16) di lapangan basket Kalpatari, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (20/7/2013). |
JAKARTA - Usai kekerasan seksual yang menimpa AW
(16) di lapangan basket Kalpatari, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu
(20/7/2013), polisi langsung mencokok RI (17) dan FI (21) di rumah
mereka.
Dalam kesaksianya kepada penyidik, RI mengaku sempat
terangsang oleh korban sebelum melakukan aksinya. Menurutnya, kejadian
bermula saat ia datang ke acara ulang tahun (ultah) korban di lapangan
basket Kalpatari, Pulogadung, untuk mengambil sepeda motor yang sedang
dipinjam adiknya.
Setelah bertemu adiknya, ia dipaksa untuk
sekadar bersantai dengan temannya, termasuk korban, yang saat itu sedang
berpesta minuman keras.
"Saya ke situ cari adik saya, terus malah
diajak minum-minum dengan teman yang lain," katanya di Ruang Pelayanan
Perempuan dan Anak Mapolres Jakarta Timur, Senin (22/7/2013).
Setelah menenggak minuman keras, mereka membubarkan diri. Hanya tersisa AW yang sudah ditinggal oleh dua temannya.
"AW baru pertama kali ke situ, karena temannya sudah balik, saya tanyakan mau dianterin atau tidak. Dia bilang mau," ujarnya.
Menurut pengakuan RI, saat dirinya datang, korban bersama tiga teman wanitanya, sudah dalam keadaan mabuk minuman oplosan.
"Saya tanya mereka mabuk apa enggak, dan mereka membantah, tapi saya tahu mereka mabuk karena matanya berbeda," paparnya.
Kemudian,
korban pergi ke kamar mandi di dekat lapangan basket. Melihat hal itu,
timbul niat jahat RI. Dia mengikuti korban dari belakang.
"Dia (korban) yang duluan merangkul saya waktu keluar dari kamar mandi," ucap RI.
RI kemudian mencabuli korban. Setelah itu, ia meninggalkan korban di lapangan basket, dengan keadaan tak sadarkan diri.
Sementara, FI, tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir, juga mengelak dituduh sengaja mencabuli AW.
"Lagi sial aja saya ada di situ. Saya enggak mencabuli, saya lagi mabok, jadi tidak sadarkan diri," ujarnya.
sumber : tribun