Ditangkap!! Mereka yang Tertuduh Makar atau Menghina Presiden - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , , » Ditangkap!! Mereka yang Tertuduh Makar atau Menghina Presiden

Ditangkap!! Mereka yang Tertuduh Makar atau Menghina Presiden

Written By Dre@ming Post on Jumat, 02 Desember 2016 | 15.51

dreamingpost.com - Jokowi (kiri atas) dengan Pendemo 212 bawa golok (kanan atas) dan tertuduh makar (bawah). Gambar Grafis
Rekaman Detik-detik Sri Bintang Ditangkap

Sri Bintang Pamungkas, dikabarkan telah ditangkap Kepolisian dari rumahnya di Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat. Aktivis era reformasi itu, ditangkap karena dituduh merencanakan perbuatan makar.

Pendiri Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), ditangkap pagi tadi, Jumat 2 Desember 2016. Berdasarkan video rekaman video amatir yang beredar, Sri ditangkap saat baru bangun tidur dan masih memakai kain sarung, serta berbaju koko.

Dari rekaman video, terlihat sejumlah petugas Kepolisian mendatangi rumah Sri. Lalu, Sri membuka pintu rumahnya. Sempat terjadi perdebatan antara petugas dan Sri Bintang, saat petugas menyatakan akan membawa Sri ke kantor polisi.

"Aku cuma pengen tahu hukumnya seperti apa," kata Sri, saat akan borgol sling plastik.

Sri sempat masuk ke ruang tengah rumahnya dan meminta petugas untuk menunggunya. Selanjutnya, terjadi pembicaraan alot antara petugas dan Sri di teras rumah.

Dengan santainya Sri, berusaha meyakinkan petugas Kepolisian, bahwa dia tidak tersangkut kasus apapun. Lihat video ini.

Kronologi Penangkapan Putri Ketiga Bung Karno

Sejumlah tim kuasa hukum Ratna Sarumpaet yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), menilai penangkapan terhadap kliennya terkesan tergesa-gesa. Begitu pula yang dialami Rachmawati Soekarnoputri.

"Bu Ratna dibawa subuh, saat baru bangun tidur di kamar 1402, hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Seperti terburu-buru," kata salah satu tim kuasa hukumnya, Habiburokhman, pada wartawan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat 2 Desember 2016.

Dia juga mempersoalkan penanganan yang diserahkan ke Brimob. "Kita pikir tadinya ke Polda ternyata dibelokin ke sini (Brimob),” timpal mediator Ratna, Inge Mangundap.

"Kenapa begitu cepat ditangkap, emang kita mau lari apa. Kok Ahok enggak secepat ini ditangkapnya," ujarnya lagi.

Selain Ratna, di hotel itu juga turut digelandang musisi kenamaan Ahmad Dhani. Sementara Rachmawati Soekarnoputri dibawa penyidik dari kediamannya di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan. Adik kandung Megawati Soekarnoputri itu diangkut petugas pada Jumat pagi, sekira pukul 06.30 WIB.

Petugas yang membawanya tidak mengenakan seragam Polri. "Mereka mengenakan pakaian sipil. Pagi-pagi dibawanya," kata juru bicara Rachmawati, Teguh Santosa.

Selain Rachmawati, petugas juga membawa Kepala Lembaga Penelitian Universitas Bung Karno (UBK), Eko Suryo Sanjoyo, dari kediamannya di Bekasi Barat, tadi pagi. "Saya sendiri tidak tahu kasusnya apa. Yang jelas mereka ada di dalam."

Untuk diketahui, polisi telah menangkap sejumlah aktivis dan mantan pejabat TNI. 10 orang yang ditangkap yakni Ahmad Dhani, Eko, Brigadir Jenderal (Purn) TNI Adityawarman Thaha, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein, Firza Huzein, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal Kobar.

Kedelapan orang dituduhkan pasal makar yakni Ahmad Dhani, Eko, Brigadir Jenderal (Purn) TNI Adityawarman Thaha, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein, Firza Huzein, Racmawati Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Rachmawati Soekarnoputri Ditangkap karena Tuduhan Makar

Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan NKRI dan berencana untuk meminta dilaksanakan Sidang Istimewa oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ditangkap polisi dengan tuduhan makar. Salah satu yang ditangkap adalah Rachmawati Soekarnoputri. Dia dijemput polisi dari rumahnya di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, pada pukul 06.00 wib. Menurut kuasa hukumnya, Aldwin Rahardian, Rachmawati saat ini sudah berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. "Iya benar, ini saya sudah berada di Mako Brimo. Saya mendampingi Ibu Rachmawati," katanya, Jumat, 2 Desember 2016. Ditambahkan Aldwin, Rachmawati sudah dibawa dengan tuduhan makar karena dengan sejumlah tokoh lain akan menemui Ketua MPR untuk memberikan maklumat agar segera dilakukan Sidang Istimewa. Rencananya akan datang setelah salat Jumat.

"Dibawa dari rumah beliau di Jatipadang. Tuduhannya makar. Ini saya baru tiba," katanya menambahkan. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengakui ada penangkapan terkait kegiatan makar. Namun, Boy tidak menjelaskan siapa-siapa saja yang ditangkap karena tuduhan makar ini. “Ada delapan orang yang diamankan. Masih diperiksa di Polda Metro Jaya,” katanya. Seperti dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Desember 2016, Rachmawati akan ke MPR untuk memberikan resolusi atau maklumat pada MPR agar segera melakukan Sidang Istimewa untuk mengembalikan UUD ke UUD 1945 yang asli. Ia pun memastikan tidak akan mengikuti aksi doa dan salat Jumat berjamaah di kawasan Monumen Nasional (Monas). Meski begitu, dia tetap mendukung aksi mengawal kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama itu. "Saya enggak datang ke Monas.

Tapi saya dukung aksi tersebut," katanya. Menurutnya, saat ini UUD 1945 hasil amandemen melahirkan sistem politik dan ekonomi yang liberal. Hal ini justru akan mempersulit Presiden Jokowi menjadikan bangsa mandiri layaknya Trisakti, seperti yang telah digagas Soekarno. "Komitmen Jokowi untuk menciptakan Indonesia yang berdaulat dan bebas dari ketergantungan asing tidak akan pernah terwujud. Sulit dilakukan jika kita masih terjebak dengan payung konstitusi bangsa saat ini yaitu UUD 1945 hasil amandemen," katanya. Ia juga mempersilakan masyarakat yang ingin bergabung pada aksi tersebut. Namun, ia menyebut ada 10 hingga 20 ribu orang yang akan mengikuti dirinya ke MPR.

"Selesainya aksi di Monas dan berjalan ke MPR di bawah komando saya, Rachmawati, untuk mengembalikan UUD ‘45 dan otomatis itu menegakkan proses hukum Ahok," katanya. Ia pun mengaku sudah mengontak pimpinan MPR atas niatnya tersebut. Namun belum mendapatkan jawaban. Meski begitu, dia tetap akan datang untuk menyampaikan perlunya UUD 1945 kembali ke awal. “Saya minta pimpinan MPR memberikan respons. Mestinya rumah wakil rakyat memiliki respons yang tinggi. Kami akan melakukan aksi di luar gedung dan meminta pimpinan MPR keluar," kata Rachmawati. Tak hanya Rachmawati, musisi Ahmad Dhani dan Lily Wahid akan ikut dalam aksi bersama Gerakan Selamatkan NKRI di depan gedung MPR. "Saya ikut Bu Rachma dan Bu Lili, kemungkinan saya enggak ke Monas, terserah mereka mau kemana saya ikut. Saya menjaga ikon-ikon wanita Indonesia ini," kata Dhani.

Ditangkap Polisi Di Hotel San Pasific, Begini Celotehan Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dikabarkan menjadi salah satu dari sepuluh pelaku dugaan makar dan undang-undang ITE yang telah diamankan aparat dari Polda Metro Jaya.

Dhani ditangkap di hotel Sari Pan Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/12) malam WIB, atas tuduhan penghinaan terhadap penguasa atau badan umum seperti diatur dalam pasal 207 KUHP.

Sebelum terjadinya penangkapan, musisi yang saat ini menjadi salah satu calon Wakil Bupati Bekasi ini sempat menuliskan cuitan di akun Twitternya, bahwasannya sempat ada pihak kepolisian dari Polda yang mendatanginya di hotel Sari Pan Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, yang hendak mendobrak kamar yang ditempatinya.

Sejumlah orang yang diperkirakan anggota Polri menggelandang musisi Ahmad Dhani Prasetyo, Jumat (2/12) dinihari. Dhani yang juga merupakan Calon Bupati Bekasi itu ditangkap di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat. (Foto: istimewa)

Dhani ditangkap di hotel Sari Pan Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/12) malam WIB, atas tuduhan penghinaan terhadap penguasa atau badan umum seperti diatur dalam pasal 207 KUHP.

Tertangkapnya Sekelompok Orang Yang Diduga Makar, Jokowi Tanya Kapolri.

Menanggapi adanya penangkapan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya terhadap sejumlah orang yang diduga hendak berbuat makar, Presiden Joko Widodo enggan berkomentar.

Presiden Jokowi meminta kepada awak media agar menanyakan informasi terkait penangkapan tersebut kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Tanya Kapolri,” ujar Presiden Jokowi disela peninjauan venue Asian Games di GBK Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian mengamankan sekitar delapan orang menjelang pelaksanaan aksi ‘Bela Islam Jilid III’ yang berlangsung di lapangan Monas, Jumat (2/12/2016).

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengonfirmasi adanya upaya pengamananan sejumlah orang itu yang dilakukan oleh jajaran Polda Metro Jaya.

“Iya, di luar agenda ini. Sedang dalam pemeriksaan Polda Metro,” ujar Boy, kepada wartawan, Jumat (2/12/2016).

Namun, dia belum mau mengungkap identitas delapan orang tersebut. Menurut Boy, aparat kepolisian sedang meminta keterangan.

Berdasarkan informasi yang telah terkonfirmasi, sejumlah orang tersebut yakni Rahmawati Soekarnoputri dan Ratna Sarumpaet.

Ahmad Dhani Dan Eko Patrio Di Tangkap Polisi , Karena Terduga Aksi Makar Demo 212

Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar membenarkan penangkapan terhadap beberapa orang tokoh dengan tuduhan makar.Penangkapan dilakukan oleh kepolisian Polda Metro Jaya.

“Informasinya delapan, masih diperiksa di Polda,” kata Boy saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat,Jumat (2/12/2016).

Ia pun belum menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi penangkapan dan siapa saja yang ditangkap. “Nanti kalau ada info kita sampaikan,” tukasnya.

Berikut Informasi tokoh yang ditangkap di kalangan wartawan. Mengenai nama-nama itu baru Sri Bintang yang sudah terkonfirmasi dari Humas Polda Metro Jaya. Para tokoh yang diamankan saat ini ditangani Ditkrimum Polda Metro Jaya:

‪1. Ahmad Dhani, dikenakan Pasal 207 KUHPidana ditangkap di Hotel San Pasific ‬

‪2. Eko, dikenakan Pasal 107 Jo 110 KUHP Jo 87 KUHP di rumahnya di Perumahan Bekasi Selatan. ‬

‪3. Adityawarman, dikenakan Pasal 107 Jo 110 KUHPidana Jo 87 KUHPidana ditangkap di rumahnya. ‪4. Kivlan Zein, dikenakan Pasal 107 Jo 110 KUHP Jo 87 KUHP ditangkap dirumahnya Komplek Gading Griya Lestari Blok H1-15 jalan Pegangsaan Dua. ‬

‪5. Firza Huzein, dikenakan Pasal 107 Jo 110 KUHP jo 87 ditangkap di Hotel San Pasific, pada pukul jam 04.30 WIB.‬

‪6. Rachmawati ditangkap di kediamannya, pada pukul 05.00 WIB.‬

‪7. Ratna Sarumpaet ditangkap dikediamannya, pada pukul 05.00 WIB.‬

‪8. Sri Bintang Pamungkas, telah ditangkap dikediamannya di Cibubur.

‪9. Jamran, UU ITE, diamankan di Hotel Bintang Baru Kamar 128 dipimpin oleh AKBP Iman Setiawan Kasubdit Indag. ‬

‪10. Rizal Kobar, UU ITE, ditangkap di samping Stasiun Gambir Jakpus pada tanggal 2 Des 2016 pada pukul 03.30 WIB.

Bawa Golok, Terduga Provokator Diamankan di Demo Damai 212

JAKARTA - Seorang provokator dalam aksi super-damai 212 ditangkap pihak kepolisian, setelah tertangkap tangan membawa golok saat aksi damai tengah berlangsung.

Pantauan di lokasi, pelaku terlihat babak belur dengan luka di bagian kepala dan wajahnya. Provokator itu tertangkap basah di dalam taman dekat pintu masuk Monumen Nasional (Monas).

"Iya, tadi dia bawa golok di saku celananya," kata salah seorang peserta aksi damai, di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).

Kini, satu orang terduga provokator itu telah diamankan oleh aparat keamanan seperti Polisi Militer (PM) dan polisi. Tak hanya itu, para laskar ormas Islam pun turut membantu jalannya pengamanan peristiwa tadi.

"Sudah di evakuasi ke mobil ambulans untuk mendapatkan pengobatan," pungkasnya.

Rachmawati, Sri Bintang, Ahmad Dhani, cs Paksa MPR Impeachment Presiden, Mahfud MD: Itu Makar!

Pakar hukum tata negara Prof Mahfud MD mengingatkan para pendemm Jumat (2/12/2016) di gedung MPR/DPR dengan tujuan memaksa MPR melakukan impeachment Presiden Jokowi. Mahfud bukan setuju atau tidak setuju, tetapi guru besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ini memberi sinyal bahwa tidak ada celahnya.

Itu kata Mahfud MD di twitternya dengan ‏@mohmahfudmd menanggapi sebagian pendemo yang nekad menuju gedung MPR dengan maksud memaksa MPR menurunkan Presiden Jokowi dengan berbagai dalih. Mereka yang termasuk kelompok ini antara lain Ahmad Dhani, Rachmawati, Sri Bintang Pamungkas dan sejumlah nama lainnya.

Namun, menjelang aksi doa yang diklaim super damai ini, sejumlah orang yang sebelumnya diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden telah ditangkap Polri, Jumat pagi. Mereka adalah Rachmawati, Sri Bintang Pamungkas, dan Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet.

Terlepas dari penangkapan Sri Bintang dan kawan-kawannya itu, Mahfud MD sudah mengingatkan sebelumnya untuk tidak buang energi. Mahfud pun merespons pertanyaan Netizen bernama Thuwinz ZR17 dengan akun @thuwinz17 yang menulis demikian:

@mohmahfudmd Kalau Besok Mereka Memaksa Untuk Minta MPR Melakukan Sidang Istimewa Bagaimana Prof ?? #SaveJokowi.

Mahfud MD pun menjawab tegas demikian:

Tak ada gunanya. Malah MPR skrg kalau memberhentikan Presiden tanpa proses impeachment berarti makar, bs dtangkap. Jd tak ada guna maksa MPRMahfud MD.

Netizen lainnya FURKON HAKIM dengan akun @iimi2m penasaran lalu bertanya seperti ini:
@mohmahfudmd @thuwinz17 proses impeachment itu seperti ap prof?

Dan Mahfud pun dengan cepat menjawab ini:

Buka UUD (cari di Google). Baca Pasal 7B.Mahfud MD.

Mantap...!! Detik-detik Presiden Jokowi Jalan Kaki Untuk Jumatan Bersama Massa Aksi 212

Presiden Joko Widodo memastikan, dirinya akan shalat Jumat pada Jumat (2/11/2016).

"Yang jelas saya shalat Jumat," ujar Jokowi di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Meski demikian, Jokowi belum mengetahui di mana dirinya akan menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Di mananya, belum tahu," ujar Jokowi.

Pada Jumat pagi, Presiden blusukan ke kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kawasan itu tengah dalam proses renovasi dengan nilai total proyek Rp 3,5 triliun.

Di sana, Jokowi meninjau stadion dan kolam renang. Proses pengerjaan renovasi yang ditargetkan rampung pada November 2017 itu baru berjalan 10 persen.

Setelah blusukan, Jokowi kembali ke Istana melalui pintu belakang, Jalan Veteran. Belum diketahui lagi agenda Jokowi selanjutnya.

Sementara itu, di kawasan Monas, massa berkumpul menggelar aksi doa bersama dan akan diakhiri shalat Jumat berjemaah.

Aksi itu masih terkait dengan proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituduh menistakan agama.

Namun dari kabar terbaru, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla akan sholat Jumat di monas. Sehingga massa saat ini sedang menanti kedatangan Presiden dan Wapres.

Jokowi dan Jusuf Kalla berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik. Jokowi dan Jusuf Kalla membawa payung. Payung Jokowi berwarna biru.

Jokowi dan Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja warna putih.

Mereka didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, juru bicara Johan Budi.

Jokowi mendapatkan pengamanan yang ketat dari aparat keamanan.

Kehadiran Jokowi di tengah aksi tersebut menjadi indikasi bahwa aksi siang ini berlangsung aman dan damai.







sumber : VIVA, IT, KH, Okezone
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka