![]() |
Wavoo, aplikasi kencan lokal yang mirip tapi tak sama dengan Tinder |
"Seseorang bisa bergonta-ganti pasangan lebih cepat dengan aplikasi kencan, dan semakin cepat berganti psangan, artinya kesempatan terjangkit PMS kian besar," ujar Dr Peter Greenhouse, seperti dikutip KompasTekno dari BBC, Senin (2/11/2015).
Di satu sisi, para pembuat aplikasi kencan mencoba mengatasi hal tersebut dengan menyediakan status STI (sexually transmitted infection) penggunanya, atau mengkampanyekan kegiatan seks yang aman.
Di sisi lain, Dr. Greenhouse tetap bersikukuh bahwa aplikasi tersebut berpotensi bahaya bagi pengguna yang telah memiliki penyakit menular seksual.
"Kalau sering berganti pasangan secara cepat, dan mereka punya penyakit menular seksual, maka jumlah penderita HIV bisa jadi meledak di populasi heteroseksual," demikian terangnya.
Pro-kontra akan pendapat dokter Greenhouse saat ini sedang mengemuka di Inggris. Beberapa pengguna aplikasi kencan menyebut aplikasi itu cukup membantu dalam mencari pasangan.
Pengguna lain juga berpendapat jika seseorang terjangkit PMS dari seseorang yang ditemui dari aplikasi kencan, maka sepenuhnya bukan salah aplikasinya, melainkan ada unsur manusianya juga di situ.
"Kita bisa tertular dari siapa saja, dari seorang yang baru dikenal di kelab malam misalnya, kalau orang memilih cara berhubungan seperti demikian, maka bukan salah aplikasi sepenuhnya," ujar Clover Pitilla (19) dari Bournemouth, Inggris.
propinsibali.com_____
sumber : kompas