Antara Agus Salim dan Gayatri, Ada Surat Wasiat - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , » Antara Agus Salim dan Gayatri, Ada Surat Wasiat

Antara Agus Salim dan Gayatri, Ada Surat Wasiat

Written By Dre@ming Post on Minggu, 26 Oktober 2014 | 09.04

Keunggulan Gayatri yang menguasai 14 bahasa asing memang sangat jarang ditemukan dewasa ini. Namun demikian, dulu ada seorang tokoh nasional yang dikenal juga menguasai banyak bahasa asing.Meskipun jumlahnya tidak mencapai 14 bahasa asing, namun Haji Agus Salim seorang tokoh nasional juga tercatat dalam sejarah menguasai 9 bahasa asing.Agus Salim, pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 9 Oktober 1884 adalah seorang ulama dan tokoh pejuang kemerdekaan dari Minangkabau, Sumatera Barat.
Ada Surat Wasiat yang Dititipkan Gayatri untuk Keluarga

AMBON - Sehelai surat berisi pesan bermakna nasihat dari Gayatri ditemukan salah anggota keluarga tepat di bawah bantal tidur almarhumah di mes tempat tinggalnya di Jakarta. Surat tersebut baru ditemukan sesaat setelah Gayatri meninggal dunia.

"Waktu yang kemarin tidak akan kembali lagi dan waktu akan datang tak akan ditemukan lagi, pergunakan waktu itu sebaik baik mungkin. Itu pesan yang dia tulis yang kami temukan di bawah bantal tidur miliknya," kata ayah Gayatri, Deddy Darwis Wailissa kepada Kompas.com, Sabtu (25/10/2014).

Menurut Deddy, pesan itu ditemukan saat keluarga tengah berkemas setelah Gayatri meninggal dunia. Surat itu ikut dibawa pulang ke rumahnya di Ambon dan saat ini disimpan rapi di dalam lemari.

"Suratnya masih disimpan di dalam lemari, masih ada. Kalau menurut saya sebagai ayahnya pesannya itu agar kita sebagai keluarga dapat menghargai waktu dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Selain surat tersebut, Deddy mengatakan bahwa putrinya juga pernah menulis pesan di kertas kalau dia bermimpi menjadi orang terkenal dan ingin mengabdikan hidupnya hanya kepada bangsa dan negara.

"Pesan itu waktu dia masih duduk di bangku SMA kelas 2, saya lalu menanyakan kepada dia, bagaimana dengan saya dan ibumu, dia (Gayatri) menjawab kalau ayah dan ibu itu pribadi, tetapi saya ingin mengabdi dan mati demi Negara," ujarnya. "Dia juga bilang dia ingin suatu saat dia dikenang oleh banyak orang," katanya.

Antara Agus Salim dan Gayatri

JAKARTA - Kematian Gayatri Wailissa, gadis ajaib yang menguasai 14 bahasa asing mengundang simpatik dari berbagai kalangan di tanah air.

Keunggulan Gayatri yang menguasai 14 bahasa asing memang sangat jarang ditemukan dewasa ini. Namun demikian, dulu ada seorang tokoh nasional yang dikenal juga menguasai banyak bahasa asing.

Meskipun jumlahnya tidak mencapai 14 bahasa asing, namun Haji Agus Salim seorang tokoh nasional juga tercatat dalam sejarah menguasai 9 bahasa asing.

Agus Salim, pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 9 Oktober 1884 adalah seorang ulama dan tokoh pejuang kemerdekaan dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Kepandaiannya dalam penguasaan bahasa asing mengantarkannya pada zamannya bisa belajar menempuh pendidikan di luar negeri.

Pendidikan dasar ditempuh Agus Salim di Europeesche Lagere School (ELS) sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Agus Salim berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda. Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Pada tahun 1906, Agus Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja pada Konsulat Belanda di sana.

Agus Salim kemudian menekuni dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi. Kegiatannya dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim aktif dalam dunia politik sebagai pemimpin organisasi Sarekat Islam.

Agus Salim menguasai sembilan bahasa asing, diantaranya Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki dan Jepang. Haji Agus Salim pernah menjadi penerjemah di Konsulat Belanda di Jeddah Arab Saudi. Agus Salim pernah menjabat Menteri Luar Negeri pada periode 3 Juli 1947 - 20 Desember 1949. Pada masa jabatannya Agus Salim menjadi ketua delegasi Indonesia dalam Inter Asian Relation Conference di India dan berusaha membuka hubungan diplomatik dengan sejumlah Negara Arab, terutama Mesir dan Arab Saudi.

Sederet jabatan penting disandang Agus Salim diantaranya Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Amir Sjarifuddin II (1947-1948) dan Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta I dan Hatta II (1948-1949).



sumber : tribun, kompas
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka