CANBERRA - Para pekerja seks komersial
asing di Australia mendesak agar mereka juga diizinkan bekerja sebagai
"pekerja berketerampilan" dengan visa 457. Asosiasi Pekerja Seks
Australia yang dikenal dengan sebutan "Scarlet Alliance" mendesak
pemerintah federal guna mewujudkan hal tersebut.
Menurut laporan News Limited,
Minggu (9/6/2013), Manajer Program Migran Scarlet Alliance, Jules Kim,
mengatakan, PSK memiliki keterampilan yang sama seperti pekerja lain
yang biasanya diizinkan masuk ke Australia untuk visa selama empat
tahun.
"Departemen Imigrasi saat ini mengategorikan pekerja seks
bukan pekerjaan yang memerlukan keterampilan, dan karenanya tidak masuk.
Ini diskriminasi dan kami ingin hak yang sama," kata Kim.
Menurut laporan koresponden di Australia L Sastra Wijaya,
yang termasuk kategori visa 457 yakni pekerjaan seperti tukang kebun,
tukang bunga, pengasuh anjing, koki, penari, joki, pelatih senam, dan
pelatih menunggang kuda. Jenis pekerjaan itu masuk dalam kategori yang
dibutuhkan di Australia, dan perusahaan bisa memberikan sponsor bagi
mereka yang memiliki keterampilan tersebut.
Dalam dengar pendapat
di Majelis Tinggi Parlemen Australia, Scarlet Alliance berpendapat
pekerja seks memiliki keterampilan yang sama dengan pekerja lain.
Menurut mereka, PSK memiliki keterampilan "bagaimana menggunakan kondom,
berunding mengenai harga dan layanan, melakukan pengecekan STI (infeksi
karena hubungan seksual), membuat penilaian risiko pekerjaan."
Dalam
keterangannya, Departemen Imigrasi Australia mengatakan, PSK tidak
dianggap sebagai berketerampilan karena pekerjaan itu tidak memerlukan
gelar sarjana atau diploma. "PSK tidak diakui sebagai pekerjaan
memerlukan kualifikasi," kata seorang juru bicara Departemen Imigrasi.
Saat
ini, masalah visa 457 ini memang menjadi pembicaraan politik di
Australia. Serikat pekerja menginginkan pemberian visa dikurangi karena
banyak digunakan untuk mendatangkan pekerja asing dengan bayaran murah.
Menurut Scarlet Alliance, bila PSK bisa masuk program migran resmi ini,
maka akan terjadi kemungkinan PSK menjadi korban eksploitasi.
sumber : kompas