![]() |
Korban perempuan mendapat pelecehan seksual dari tersangka Pius dan Coki. "Korban dilepaskan di terminal di Bogor pada Sabtu pagi, sebelum para tersangka kita sergap," kata Dedy lagi. (Gbr Ist) |
Jakarta - Polisi meringkus komplotan penculik yang
telah menyekap 9 orang di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Korban penculikan
ini dipukuli, bahkan korban perempuan mendapatkan pelecehan seksual dari
para pelaku.
"Para tersangka menganiaya korban. Korban ada yang dipukul, ada yang disundut rokok hingga dilecehkan," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Dedy Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Sementara itu, korban Wahyudin alias Riko, selain mendapat penganiayaan dari para pelaku, korban juga disuruh menggigit sendal. "Kemudian difoto oleh tersangka (saat menggigit sendal)," kata Dedy.
Sedangkan korban perempuan mendapat pelecehan seksual dari tersangka Pius dan Coki. "Korban dilepaskan di terminal di Bogor pada Sabtu pagi, sebelum para tersangka kita sergap," kata Dedy lagi.
Salah satu korban bernama Ende mengatakan, korban perempuan itu dibebaskan para pelaku karena mengerang kesakitan. "Dia mau operasi usus buntu, jadi dibebaskan oleh tersangka," ujar Ende, seorang karyawan swasta.
Ende menuturkan, ia juga mengalami penganiayaan oleh para pelaku di sekujur tubuhnya. Tidak hanya dipukul, korban juga ditendang oleh para pelaku. "Sampai sekarang masih pusing kepala saya akibat pemukulan itu," kata Ende.
Ende menceritakan kebiadaban lain para tersangka yakni saat menganiaya korban Khotib. Khotib tidak hanya babak belur dipukuli para tersangka.
"Setelah dipukuli, dalam keadaan berlumuran darah, Khotib dibalsamin mukanya yang penuh luka itu. Setelah itu ditelanjangi," kata Ende.
Penganiayaan para tersangka itu dilakukan di tempat penyekapan di Vila Gelatik, Cisarua, Bogor. Para korban berhasil dibebaskan polisi pada Sabtu, 8 Juni 2013 pagi.
"Para tersangka menganiaya korban. Korban ada yang dipukul, ada yang disundut rokok hingga dilecehkan," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Dedy Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Sementara itu, korban Wahyudin alias Riko, selain mendapat penganiayaan dari para pelaku, korban juga disuruh menggigit sendal. "Kemudian difoto oleh tersangka (saat menggigit sendal)," kata Dedy.
Sedangkan korban perempuan mendapat pelecehan seksual dari tersangka Pius dan Coki. "Korban dilepaskan di terminal di Bogor pada Sabtu pagi, sebelum para tersangka kita sergap," kata Dedy lagi.
Salah satu korban bernama Ende mengatakan, korban perempuan itu dibebaskan para pelaku karena mengerang kesakitan. "Dia mau operasi usus buntu, jadi dibebaskan oleh tersangka," ujar Ende, seorang karyawan swasta.
Ende menuturkan, ia juga mengalami penganiayaan oleh para pelaku di sekujur tubuhnya. Tidak hanya dipukul, korban juga ditendang oleh para pelaku. "Sampai sekarang masih pusing kepala saya akibat pemukulan itu," kata Ende.
Ende menceritakan kebiadaban lain para tersangka yakni saat menganiaya korban Khotib. Khotib tidak hanya babak belur dipukuli para tersangka.
"Setelah dipukuli, dalam keadaan berlumuran darah, Khotib dibalsamin mukanya yang penuh luka itu. Setelah itu ditelanjangi," kata Ende.
Penganiayaan para tersangka itu dilakukan di tempat penyekapan di Vila Gelatik, Cisarua, Bogor. Para korban berhasil dibebaskan polisi pada Sabtu, 8 Juni 2013 pagi.
sumber : detik