BATURAJA - Gadis (bukan nama sebenarnya), siswi SMU berusia 17 tahun di Baturaja, melaporkan tetangganya, AI (35) ke Polres OKU.
Warga
Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU), Sumatera Selatan, sengaja melaporkan pria beristri, karena
tidak senang payudaranya diremas.
Menurut informasi yang diterima
TribunSumsel.com (Tribunnews.com Network), Minggu (5/5/2013), peristiwa
terjadi pada Kamis (2/5/2013) sekitar pukul 09.00 WIB, di warung milik
AI.
Sebelum kejadian, Gadis disuruh bibinya membeli beras di
warung milik AI. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah korban. Seperti
biasa, korban yang masih lugu segera mengutarakan maksud kedatangannya
ke pemilik warung, yakni membeli beras.
Setelah mengutarakan
permintaannya kepada si pemilik warung, maka si pemilik warung, yakni
AI, segera menyiapkan beras yang dipesan korban
Saat sedang
menunggu, kejadian tidak enak dialami Gadis. Menurut korban, kondisi
warung dan sekitarnya sedang sepi. Suasana seputaran warung yang ikut
sepi, ternyata dimanfaatkan oleh AI untuk 'menjahili' dirinya.
Saat
hendak membayar uang kepada si pemilik toko dan menerima bungkusan
beras, kata korban, tiba-tiba tangan si pemilik warung mendekat menyosor
ke bagian atas badannya, yakni menuju payudara korban yang baru tumbuh
sebagai gadis remaja.
Korban terkejut mendapatkan perlakuan
demikian. Ia berusaha menghindar dari AI. Meski payudaranya sempat
dipegang tersangka, Gadis berhasil menghindari AI, lalu segera pulang ke
rumahnya.
Sampai di rumah, akhirnya gadis yang mengaku berasal
dari Kota Prabumulih, segera menceritakan kejadian yang ia alami kepada
bibinya. Mengetahui apa yang dialami oleh keponakannya, akhirnya bibi
korban yang tak terima keponakannya telah 'dijahili' AI, segera mengajak
korban ke kantor polisi, untuk melaporkan kejadian tersebut
Kapolres
OKU Mulyadi melalui Kasat Reskrim AKP Zulkarnain didampingi Kanit
Perlindungan, Perempuan, dan Anak (PPA) Aiptu Legiman, membenarkan
adanya laporan korban.
“Laporannya sudah kami terima,” ucap Legiman.
Disinggung
informasi bahwa kedua pihak dikabarkan segera berdamai secara
kekeluargaan, Legiman mengatakan itu memang sempat dilontarkan oleh
korban maupun tersangka.
"Namun, saat ini berkasnya tetap kami pelajari," ujarnya.
sumber : tribun