BONE- AE, seorang gadis berusia 14
tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melaporkan AK (19), seorang
pemuda yang baru seminggu dikenalnya ke kepolisian setempat, Selasa,
(28/05/2013). AE mengaku diperkosa AK sebanyak empat kali.
AE,
gadis belia yang baru saja duduk di bangku kelas II SMP baru melaporkan
peristiwa pemerkosaan yang dialaminya karena sebelumnya takut diancam
oleh korban.
Di hadapan polisi, korban menuturkan awal
perkenalannya dengan AK (19), pemuda yang diketahui warga Desa Apala,
Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Saat itu, korban
baru saja meninggalkan Alun-alun Lapangan Merdeka, Watampone dan hendak
pulang ke rumahnya setelah berpisah dengan sejumlah temannya.
Namun,
tiba-tiba AK yang datang mengendarai sepeda motor menawarkan jasa untuk
mengantar korban ke rumahnya. Korban yang tak mencurigai gelagat
pelaku menerima tawaran tersebut. Namun, bukannya diantar pulang ke
rumah, korban malah dibawa ke salah satu rumah di BTN Amanda di Jalan
Sungai Limboto, Kelurahan Ta', Kecamatan Taneteriattang. Di tempat
itulah korban dipaksa melayani nafsu AK. Korban takut melaporkan kepada
orangtunya lantaran diancam oleh korban.
"Saya dipaksa di situ dan dia ancam kalau saya buka mulut biar di sekolah pasti saya datangi," tutur korban di hadapan polisi.
Tak
berhenti di situ, AK terus mengajak korban keluar malam dan kembali
memerkosanya hingga empat kali. Lantaran tak tahan dengan perlakuan AK,
korban akhirnya melapor ke aparat kepolisian. Polisi yang mendapat
laporan dari korban langsung membekuk AK di kediamannya tanpa
perlawanan. AK langsung dijebloskan ke sel tahanan Markas Kepolisian
Sektor (Mapolsek) Taneteriattang.
Saat dimintai keterangan, AK
mengaku siap bertanggungjawab dan ingin menikahi korban. "Saya akui
semua dan saya siap nikahi dia," singkat AK.
Meski demikian,
aparat kepolisian tetap melanjutkan proses hukum pelaku lantaran pihak
orangtua korban ngotot melanjutkan kasus AK hingga ke pengadilan.
"Masih
dalam penyelidkan karena orangtua korban keberatan dan tidak mau
berdamai dengan korban," tegas Kapolsek Taneteriattang Kompol Ali
Syahban.
sumber : kompas