JAKARTA - Pihak kepolisian menyatakan
motif kasus pembunuhan bos komputer, Imam Assyaffi (31) yang dilakukan D
bersama satu rekannya yang masih buron karena masalah utang piutang.
Imam
Assyafii ditemukan tewas ditemukan di parkir terminal I C Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Imam ditemukan meninggal dunia dengan kondisi
terikat di dalam mobil Suzuki Grand Vitara hitam bernomor polisi B
531 EV miliknya pada Selasa (19/3/2013) dini hari sekitar pukul 01.00
WIB.
"Motifnya masalah bisnis, ada perhitungan tidak cocok
sehingga satu pihak merasa sakit hati," kata Kepala Bidang Humas
Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro
Jaya, Rabu (20/3/2013) sore.
Rikwanto mengatakan, saat korban
pergi bertemu dengan pelaku, juga membicarakan persoalan bisnis. Namun
demikian, untuk mengungkap motif yang sesungguhnya, pihak kepolisian
masih melakukan pendalaman dengan memeriksa tersangka D secara intensif.
Seperti
diberitakan, pihak kepolisian akhirnya menetapkan D sebagai tersangka
dalam kasus perampokan dan pembunuhan pemilik CV Sentra Data Teknik,
Jalan Kramat Pulo Gundul Nomor K-333, RT 011 RW 10 Tanah Tinggi, Johar
baru, Jakarta Pusat.
D ditangkap aparat kepolisian pada Selasa
(19/3/2013) sore di Kuningan, Jawa Barat. D diketahui terlibat sebagai
otak pembunuhan, sementara rekannya yang masih buron dan belum
disebutkan identitasnya, berperan sebagai eksekutor dengan menjerat
leher korban.
Jika terbukti melakukan perencanan dalam pembunuhan
tersebut, kedua tersangka terancam jerat pasal 340 KUHP dengan ancaman
di atas 20 tahun penjara hingga hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
sumber : kompas