JAKARTA - Oknum yang memamerkan alat
kelamin di depan warga Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, bisa
lepas dari sanksi hukum. Hingga hari ini petugas yang dipakai untuk
melakukan penertiban bangunan itu belum dilaporkan ke polisi untuk
diproses secara hukum.
"Sepertinya klien lebih memilih jalur
kekeluargaan. Tapi memang rencananya kami akan buat laporan ke Polda
(Metro Jaya)," kata M Yasin, kuasa hukum warga Gedong Panjang, saat
dihubungi Kompas.com, Rabu (20/3/2013).
Yasin mengatakan,
tindakan oknum tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap warga.
Selain itu, warga pun telah mengalami tindak kekerasan dan intimidasi.
Jari manis Erna (35), salah seorang warga, patah akibat tindak kekerasan
yang dilakukan pada dua pekan lalu. Meski meminta bantuan keamanan dari
petugas kepolisian, tetapi rencana untuk membuat laporan kepolisian
belum juga dilakukan. "Ada intimidasi, ada kekerasan, dan ada tindakan
tidak menyenangkan," kata Yasin.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta
Utara Bambang Sugiyono menyatakan, oknum tersebut bukan pegawai negeri
sipil (PNS) atau petugas yang bekerja di dinas terkait. Oleh karena itu,
pemerintah tidak dapat menerapkan sanksi pada oknum yang melecehkan
warga.
Bambang menilai oknum tersebut layak dihukum bila terbukti
bersalah. Oleh sebab itu, Bambang mengusulkan kepada warga agar tindakan
tak senonoh itu diproses hukum dengan membuat laporan kepolisian.
Erna
sebagai salah seorang warga yang mengalami pelecehan dan
mendokumentasikan kejadian itu enggan menyebutkan langkah hukum yang
akan diambil, meskipun mereka telah memiliki pengacara. Erna sempat
menyampaikan keinginan untuk meminta bantuan perlindungan dari polisi.
Namun, ia mengaku enggan membuat laporan kepolisian.
"Tanya ke
yang lain saja ya, saya enggak mau ngomong," kata Erna menghindari
wartawan saat ditemui di Kantor Camat Penjaringan, Selasa kemarin.
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, seorang petugas dari pihak swasta yang
melakukan penertiban bangunan di Jalan Gedong Panjang sempat melakukan
tindakan tak senonoh. Diduga karena kesal menghadapi warga yang
melakukan penghadangan saat penertiban dilakukan, orang tersebut naik ke
atas backhoe yang hendak merobohkan bangunan. Oknum tersebut
membuka ritsleting celananya dan mempertontonkan alat kelaminnya kepada
warga.
sumber : kompas