Konspirasi Jahat Atas Ahok??, 313 Anarkis Kapolda Tindak Tegas - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , , » Konspirasi Jahat Atas Ahok??, 313 Anarkis Kapolda Tindak Tegas

Konspirasi Jahat Atas Ahok??, 313 Anarkis Kapolda Tindak Tegas

Written By Dre@ming Post on Kamis, 30 Maret 2017 | 09.27

”Kami sampaikan lebih baik tidak usah dilakukan. Yang pertama adalah ada pergeseran massa cukup besar, ini masa kampanye, tentunya akan cukup mengganggu bagi ketenangan orang yang sedang berkampanye,” kata Iriawan saat konferensi pers di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017.
Kapolda Mengancam Berikan Timah Panas Jika Aksi 313 Berjalan Ricuh dan Anarkis

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan mengimbau masyarakat agar tidak ikut dalam unjuk rasa bertajuk Aksi 313 yang menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatannya. Aksi 313 ini rencananya digelar pada Jumat, 31 Maret 2017.

”Kami sampaikan lebih baik tidak usah dilakukan. Yang pertama adalah ada pergeseran massa cukup besar, ini masa kampanye, tentunya akan cukup mengganggu bagi ketenangan orang yang sedang berkampanye,” kata Iriawan saat konferensi pers di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017.

Polda Metro Jaya sendiri telah menerima surat pemberitahuan adanya aksi yang dimotori Forum Umat Islam ini. Polisi bahkan mendapat kabar akan terjadi dua aksi, yakni pada Kamis, 30 Maret 2017, dan Jumat, 31 Maret 2017.

Pada aksi 30 Maret, Iriawan mengatakan massa berencana menggelar aksi di sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan pada Aksi 313, massa rencananya mulai berkumpul di Masjid Istiqlal dan bergerak ke arah Istana Negara.

Iriawan juga menilai aksi ini berpotensi mengganggu ketertiban umum. Karena itu, ia meminta masyarakat tetap menjaga suasana Jakarta yang kondusif dengan tak ikut dalam aksi itu.

”Kami menyampaikan untuk bisa tidak melakukan dua kegiatan ini sehingga nanti betul-betul dalam situasi kampanye ini Jakarta dalam keadaan aman kondusif dan tenang. Jika masih melakukan aksi 313 dan melakukan keonaran saat unjuk rasa kami tidak akan segan-segan memberikan timah panas untuk memberi efek jerah kepada peserta aksi” Kata Kapolda Mochammad Iriawan.

Tindakan itu dilakukan bukan hanya sebuah ancaman melainkan ketegasan dari pihak polisi untuk menjaga ketertiban umum disaat kampanye tenang saat ini.

Kapolda ingin beritndak adil terhadap semua warga Jakarta. Ia ingin masyarakatnya merasakan kedamaiantinggal di Jakarta.

Putri Buya Hamka: Konspirasi Jahat Pilgub DKI Dengan Menggunakan ALMAIDAH 51

Konspirasi Jahat Pilgub DKI Dengan Menggunakan ALMAIDAH 51

Oleh : Fathiya Hamka, putri Buya Hamka

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim“

Ayat di atas sedang populer sekarang. Ayat itu selalu populer menjelang pemilu. Dalam hal pilkada DKI yang salah satu calon kuatnya adalah Nasrani, ayat ini menjadi semakin kuat bergema. Tapi apakah ayat ini soal pemilu? Apakah ini ayat soal pemilihan gubernur? Menurut saya bukan.

Sejarah Islam tidak pernah mengenal adanya pemilihan umum. Juga tak pernah ada pemilihan gubernur atau kepala daerah. Satu-satunya pemilihan yang pernah terjadi adalah pemilihan khalifah. Itu pun hanya 5 kali, dan hanya melibatkan sekelompok orang yang tinggal di Madinah. Gubernur khususnya adalah pejabat yang ditunjuk oleh khalifah. Tidak pernah dipilih.

Jadi ayat ini tentang apa? Wali atau awliya itu soal pemimpin wilayah atau daerahkah? Bukan. Bagaimana mungkin ada ayat yang mengatur tentang pemilihan pemimpin, padahal pemilihan itu tidak pernah terjadi?

Jadi, apa yang dimaksud? Apa makna wali atau awliya?

Wali artinya pelindung, atau sekutu. Ketika Nabi ditekan di Mekah, beliau menyuruh kaum Muslimin hijrah ke Habasyah (Ethopia). Rajanya yang seorang Nasrani, menerima orang-orang yang hijrah itu, melindungi mereka dari kejaran Quraisy Mekah. Inilah yang disebut wali, orang yang melindungi.

Kejadian ini direkam dalam surat Al-Maidah juga, ayat 81. Adapun ayat 51 yang melarang orang menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pelindung itu adalah soal persekutuan dalam perang. Tidak ada sama sekali kaitannya dengan pemilihan pemimpin. Ini sudah pernah saya bahas, dan dibahas banyak orang.

Pagi ini, bangun tidur saya menyaksikan berita pilu. Orang-orang Arab dari Syiria dan Irak masih terus mengungsi. Ke mana? Ke Eropa. Siapa orang-orang Eropa itu? Muslimkah mereka? Sebagian besar bukan. Kebanyakan dari mereka, orang-orang Eropa itu, adalah Nasrani, atau ateis (musyrik). Tapi kini mereka menjadi pelindung bagi orang-orang Muslim, persis seperti ketika kaum Muslim hijrah ke Habasyah.

Jadi, cobalah orang-orang yang rajin melafalkan ayat Al-Maidah 51 itu berkhotbah kepada para pengungsi itu. Katakan kepada mereka bahwa meminta perlindungan kepada Nasrani, menjadikan mereka wali atau awliya itu haram hukumnya. Bisakah?

Ironisnya, dari siapa mereka lari? Dari kaum kafir? Bukan. Mereka lari karena ditindas oleh pemimpin-pemimpin mereka sendiri, kaum Muslim. Kaum Muslim yang berebut kekuasaan.

Tahukah Anda bahwa bibit konflik sesama muslim itu sudah terbentuk sejak Rasul wafat? Ketika orang-orang mulai kasak kusuk untuk mencari siapa yang akan jadi khalifah, padahal jenazah Rasul belum lagi diurus. Permusuhan itu abadi, mengalirkan darah jutaan kaum Muslimin sepanjang sejarah ribuan tahun, kekal hingga kini.

Tidakkah kita sebagai kaum Muslim malu ketika saudara-saudara kita dizalimi oleh saudara kita yang lain, mereka meminta perlindungan kepada kaum Nasrani dan kafir? Tapi pada saat yang sama mulut kita fasih mengucap ayat-ayat yang memusuhi orang-orang Nasrani, memelihara permusuhan kepada mereka.

Ingatlah, musuh abadi kita sebenarnya bukan Yahudi dan Nasrani, melainkan rasa permusuhan itu sendiri. Rasa permusuhan itulah yang telah mengalirkan banyak darah kaum Muslimin, mengalir menjadi kubangan darah sesama saudara. Sesama saudara pun bisa saling berbunuhan kalau ada permusuhan di antara mereka. Kenapa mereka berbunuhan? Politik. Perebutan kekuasaan.

Itulah yang sedang dilakukan banyak orang dengan Al-Maidah ayat 51. Berebut kekuasaan politik dengan mengobarkan permusuhan. Mereka sedang mengabadikan kebodohan yang sudah berlangsung 15 abad. Anda mau menjadi bagian dari kebodohan itu? Saya tidak. Karena saya tidak mau menjadi pengungsi seperti orang-orang Irak dan Syiria itu.





sumber : asliberita, pkspuyengan
Share this article :

Visitors Today

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka