![]() |
SINGARAJA - Pelaku Gede
Susila Utama hadang mobil korban Made Dika di tengah jalan, lalu
menyerangnya dengan balok kayu. Pelaku Ngaku Naik Pitam karena
Diserempet.
Aksi
pembunuhan sadis terjadi di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan,
Buleleng, Minggu (26/2) siang. Korbannya, I Made Dika, 58, tewas
seketika di belakang setir mobilnya akibat dihantam pelaku I Gede Susila
Utama, 34, dengan balok kayu saat mengemudi, pasca terjadi serempetan.
Peristiwa penganiayaan korban Made Dika disaksikan istrinya, Ni Wayan
Gunami, 58, yang duduk di sebelah kiri.
Korban
Made Dika merupakan warga dari Banjar Kaja Kauh, Desa Tamblang,
Kecamatan Kubutambahan, yang kesehariannya bekerja sebagai sopir jasa
sewa mobil Pick Up. Sedangkan pelaku Gede Susila Utama merupakan warga
Banjar Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan.
Informasi
di lapangan, saat aksi penganiayaan maut terjadi, Minggu siang sekitar
pukul 12.25 Wita, korban Made Dika bersama istrinya, Ni Wayan Gumani,
dalam perjalanan menuju rumah kerabatnya di kawasan pegunungan Desa
Sukawana, Kecamatan Kintamani, Bangli untuk kundangan adat. Mereka naik
mobil Pick Up nopol DK 9844 UW dari arah utara (Singaraja).
Korban
Made Dika yang nyetir sendiri mobilnya berangkat dari rumahnya di
Banjar Kaja Kauh, Desa Tamblang sekitar pukul 11.30 Wita. Korban memilih
jalur alternatif yang lebih pendek melalui Desa Mengening. Begitu
memasuki kawasan Banjar Sangker, Desa Mengening sekitar pukul 12.20
Wita, mobil Pick Up yang dikemudikan korban Made Dika nyaris
bersenggolan dengan sepeda motor yang ditunggangi pelaku Gede Susila
Utama dari arah berlawanan. Tersinggung atas aksi serempetan itu, pelaku
Gede Susila Utama berbalik arah mengejar mobil Pick Up DK 9844 UW yang
dikemudikan korban bersama istrinya.
Pelaku
Susila Utama yang naik motor Jupiter berhasil menyalip mobil korban
setelah mengejar beberapa meter. Begitu berhasil salip korban di ruas
jalan yang sepi dan jauh dari pemukiman warga, pelaku Susila Utama
berhenti sambil mengambil sebatang balok kayu sepanjang 1 meter yang
ditemukan di pinggir jalan.
Nah,
begitu mobil Pick Up yang dikemudikan korban Made Dika melintas, pelaku
Susila Utama langsung menghantamnya dari arah depan. Walhasil, kaca
mobil bagian depan pecah seribu. Karena diserang, korban Made Dika pun
seketika menghentikan laju mobilnya. Naas, begitu mobilnya berhenti,
korban Made Dika langsung dihantam pelaku dengan balok kayu ke arah
wajah. Korban Made Dika pun tewas seketika. Korban tewas mengenaskan
dengan luka parah di dagu kiri dan dada kanan.
Usai
melampiaskan amarahnya, pelaku Susila Utama langsung kabur dengan
motornya. Sedangkan istri korban, Ni Wayan Gumani, langsung turun dari
mobilnya yang pecah kaca bagian depan dan belakang, sambil berteriak
minta tolong. Jeritan histerus perempuan paruh baya ini kemudian
didengar warga sekitar. Selanjutnya, insiden maut ini dilaporkan warga
ke Polsek Kubutambahan.
Jajaran
Polsek Kubutambahan yang tiba di lokasi TKP 30 menit kemudian,
mendapati korban Made Dika dalam kondisi tewas mengenaskan di dalam
bangkai mobilnya. Jenazah korban kemudian dikirim ke RSUD Buleleng di
Singaraja untuk divisum. Hingga kemarin sore, jenazah korban masih
dititip di RSUD Buleleng.
Sementara
itu, pelaku Susila Utama yang sempat kabur telah ditangkap polisi tanpa
perlawanan di rumahnya, Banjar Sangker, Desa Mengening, Minggu sore.
Pria berusia 34 tahun ini pun langsung digelandang ke Mapoolsek
Kubutambahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolsek
Kubutambahan, AKP I Komang Sura Maryantika, mengatakan pihaknya masih
mendalami kasus penganiayaan berat di jalan hingga merenggut nyawa
pengemudi Pick Up ini. Ada tiga saksi yang sudah dimintai keterangan,
termasuk istri korban dan pelaku Susila Utama.
Dari
hasil pemeriksaan awal, peristiwa maut ini terjadi akibat
ketersinggungan pelaku yang tidak terima, karena nyaris diserempet mobil
korban. “Kita masih dalami, apa ada motif lain di luar ketersinggungan
itu?” jelas Kapolsek Sura Maryantika.
Disinggung
soal luka korban di bagian dagu dan dada, menurut Surra, pihaknya masih
mendalami kemungkinan luka tersebut akibat senjata tajam. Saat ini,
pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah korban di RS Sanglah,
Denpasar untuk memastikan penyebab luka tersebut. “Dari barang bukti
yang kita amankan, hanya batang kayu balok yang diduga dipakai memukul
kaca mobil dan korban. Untuk senjata tajam, belum kita temukan BB-nya,”
tandas Sura.
Sementara,
istri korban yakni Ni Wayan Gumani, masih shock atas kematian tragis
suami tercintanya. Meski demikian, perempuan berusia 58 tahun ini masih
sempat menceritakan sekilah kronologis kejadian saat ditemui di
Mapolsek Kubutambahan, Minggu kemarin.
“Tiyang
nak kal madelokan ke Desa Sukawana, wenten nak ngelah gae ngotonin.
Tiyang ten uning napi-napi (Kami mau kundangan ke Desa Sukawana, karena
ada kerabat yang punya upacara otonan. Saya tidak tahu apa-apa, Red),”
cerita Wayan Gunami.
sumber : NusaBali