“Di Jakarta Masjid Banyak, Kenapa Harus Shalat Jumat di Jalan?”
Kapolri Tito Karnavian mempertanyakan pola demonstransi massa Islam 2 Desember mendatang yang berencana shalat jumat di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Demo ini merupakan aksi lanjutan Bela Islam 4 November lalu.
Menurut Tito, masjid di Jakarta banyak, sehingga tidak perlu shlat Jumat di jalan dan mengganggu jalan umum. Sesuai undang-undang, bila kegiatan tersebut mengganggu ketertiban, tentu tidak boleh.
“Itu kan, jalan protokol. Masjid banyak. Ada Masjid Istiqlal, ada banyak masjid di Jakarta, kenapa harus di jalan? Itu namanya pengganggu publik,” ujar Kapolri.
Tito juga bertanya dari segi keagamaan Islam, apa dibolehkan melaksanakan ibadah, tetapi mengganggu kemaslahatan orang banyak. “Boleh (atau) enggak, mengganggu kemaslahatan orang banyak? Saya minta, nanti tokoh masyarakat menjelaskan, tokoh agama Islam bicara soal itu,” katanya.
Tito justru mempertanyakan tujuan demonstrasi, jika aksi itu dijalankan dengan cara mengganggu kepentingan publik. “Itu sebenarnya tujuannya apa? Kalau tujuannya menyuarakan (aspirasi), tempatnya ada. Saya sampaikan kepada masyarakat, kalau melanggar undang-undang, kita tindak tegas,” ujarnya.
Proses Hukum Jalan, Ustadz Arifin Ilham Tak Mau Ikut Demo 2 Desember
Ustadz Arifin Ilham berjanji tidak akan turun ke jalan untuk aksi Bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember mendatang. Alasannya, karena kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah masuk ranah hukum.
“Tidak ada lagi aksi, kita menonton, melihat, menyaksikan proses hukum yang sedang berjalan,” kata Arifin, Sabtu (19/11).
Arifin Ilham juga menyampiakna terimakasih kepada Kapolri yang telah menetapkan Ahok sebagai tersangka.
“Beliau sampaikan, ‘Insya Allah ustadz, dalam dua pekan ini saya akan serahkan berkas Ahok kepada kejaksaan’,” kata Arifin menirukan ucapan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sekadar diketahui, akan ada aksi bela islam jilid III pada 2 Desember 2016 yang meminta agar Ahok segera ditahan pasca-ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Ahok ditetapkan sebagai tersangka Bareskrim Polri usai melakukan gelar perkara pada Selasa 15 November 2016. Selain itu, Ahok juga dicegah untuk bepergian ke luar negeri
Jenderal Gatot Nurmantyo: Anda Berhadapan Dengan Saya Kalau Bikin Rusuh!
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa demo 2 Desember tidak boleh dilakukan dengan cara-cara merusak dan rusuh. Jika itu yang terjadi, maka dia tidak akan segan-segan kerahkan pasukan.
“Itu hak menyampaikan pendapat. Tapi, (kalau) sudah merusak, maka, akan berhadapan dengan prajurit saya dan Polri,” kata Gatot usai menghadiri “Istighosah dan Doa Keselamatan Bangsa” di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sabtu (19/11/2016)
Apapun taruhannya, biar nyawa sekali pun, TNI siap mempertahankan NKRI dari semua ancaman dan rongrongan. “Prajurit saya siap berjihad mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bersama seluruh komponen masyarakat. Kita bersama tidak ada yang ditakuti,” tutur Gatot.
Bagi prajurit TNI, lanjut dia, NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 masih menjadi harga yang harus dipertahankan. Mereka siap jika harus mengorbankan nyawa mereka sendiri.
Akhir-akhir ini, Panglima TNI aktif melakukan kunjungan dan kuliah umum ke berbagai daerah. Kemarin, Jenderal Bintang Empat ini menggelar Istighasah untuk keselamatan Bangsa di Monas, Jakarta.
sumber : terasbintang