 |
| "Di dalam e-mail tersebut, ada keterangan pergantian nomor rekening. Padahal, e-mail tersebut bukan berasal dari PT TPAP, tetapi dari pelaku yang sudah meretas e-mail," kata Duha.Alhasil, TC Shop Inc pun mengirimkan uang ke rekening pelaku, bukan ke PT TPAP. Perusahaan tersebut mengaku mengirimnya sebanyak dua kali, yaitu ke rekening Bank Mandiri dan Bank Nasional Indonesia (BNI). Gbr Ist |
JAKARTA - Sebuah perusahaan penyedia bulu mata palsu, PT TPAP, merugi hingga Rp 4 miliar lantaran kasus kejahatan dunia maya. Alamat e-mail dari perusahaan tersebut telah diretas sehingga mengacaukan transaksi bisnis dari perusahaan tersebut.
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha mengatakan, kasus tersebut bermula dari laporan LJT yang merupakan Direktur PT TPAP yang berkantor di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2014) lalu.
Ia melaporkan, perusahaannya mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. "Ternyata setelah dilakukan penyelidikan, e-mail perusahaan itu diretas sehingga rekanan bisnis yang seharusnya membayar ke rekening perusahaan itu justru membayar ke rekening lain," ujar Duha di Mapolda Metro Jaya, Kamis (22/1/2015).
Duha menjelaskan, komunikasi PT TPAP dengan perusahaan rekanan bisnisnya, TC Shop Inc, memang selalu dilakukan melalui e-mail. Sebelum kasus ini, kedua perusahaan itu sudah pernah melakukan transaksi sebanyak dua kali, yaitu pada 28 Agustus 2014 dan 24 September 2014.
Namun, ketika melakukan transaksi ketiga, yaitu pada 18 Oktober 2014, dan keempat, yaitu 28 Oktober 2014, LJT mulai menyadari ada kesalahan. Sebab, uang pembelian bulu mata yang seharusnya diterimanya tidak kunjung diterima.
Perusahaan itu pun mengirim e-mail kepada TC Shop Inc untuk menanyakan uang tersebut. Namun, ternyata TC Shop Inc menjawab bahwa mereka sudah mengirim uang tersebut ke rekening yang disebutkan di dalam e-mail yang diterimanya.
"Di dalam e-mail tersebut, ada keterangan pergantian nomor rekening. Padahal, e-mail tersebut bukan berasal dari PT TPAP, tetapi dari pelaku yang sudah meretas e-mail," kata Duha.
Alhasil, TC Shop Inc pun mengirimkan uang ke rekening pelaku, bukan ke PT TPAP. Perusahaan tersebut mengaku mengirimnya sebanyak dua kali, yaitu ke rekening Bank Mandiri dan Bank Nasional Indonesia (BNI).
Kini polisi telah menangkap peretas dari e-mail tersebut yang ternyata merupakan warga negara Nigeria, JF dan John, yang dibantu oleh warga negara Indonesia, AIS.
"Dari hasil penyelidikan alamat e-mail dan rekening palsu, AIS dibekuk di Bogor. Dari sana, dilakukan pengembangan dan dua pelaku lainnya, JF dan John, ditangkap di kawasan Ciledug, Tangerang," ucap Duha.
sumber : tribun
