SUBANG - Siswi berprestasi alumni SMPN II Dawuan Kabupaten Subang berinisial SM (16), menjadi korban tindak pidana asusila yang dilakukan AS (35).
Kini, mantan peserta Olimpiade Matematika Nasional 2011, trauma dan tidak antusias lagi menjalani pendidikan di SMA.
"Anak saya mengalami pelecehan seksual selama setahun. Kami baru mengetahui ketika prestasi anak kami terus menurun. Ternyata. anak kami mengaku diperlakukan seperti itu oleh AS," kata ayah SM, Jatnika, ketika ditemui sedang mengadu ke Dewan Pendidikan Kabupaten Subang, Jumat (27/9/2013).
Menurut Jatnika, saat duduk di bangku SMP 2 Dawuan, anaknya termasuk siswa berprestasi.
"Saya heran dengan perilaku anak saya. Setelah berhubungan dengan AS, prestasi anak saya anjlok, bahkan nilai rapor-nya menurun. Anak saya seperti enggak karuan selama satu tahun ini," ungkap Jatnika.
Jatnika menuturkan, selama anaknya berhubungan dengan AS yang pengangguran, dia kerap kehilangan uang. Padahal, menurut Jatnika, hal seperti itu sebelumnya tidak pernah terjadi.
"Ternyata itu ada hubungan juga dengan kasus anak saya. Ternyata, uang itu diambil anak saya yang diperas pelaku. Anak saya setiap hari harus menyetor uang Rp 50 ribu. Jika tidak, video rekaman perbuatan mesumnya akan disebarkan," papar Tatnika.
Jatnika berharap proses hukum kasus yang menimpa anaknya, bisa tetap berjalan secara adil. Karena, apa yang menimpa korban telah mengganggu masa depannya sebagai pelajar.
sumber : tribun