Feby Lorita Dibunuh karena Menolak Cinta Pelaku - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , » Feby Lorita Dibunuh karena Menolak Cinta Pelaku

Feby Lorita Dibunuh karena Menolak Cinta Pelaku

Written By Dre@ming Post on Senin, 03 Februari 2014 | 07.49

Polisi membongkar pintu bagasi Nissan March yang terparkir di area TPU Pondok Kopi selama empat hari dan menemukan jenazah wanita, Selasa (24/1/2014). Belakangan, disebutkan jasad bernama Feby Lorita.
Eksekutor Pembunuhan Feby Lorita Dibekuk di Siantar

JAKARTA -- Setelah membekuk Daniel, sopir angkot M 28 (Kampung Melayu-Pondok Gede) yang terlibat dalam pembunuhan Feby Lorita (31), perempuan yang mayatnya ditemukan dalam bagasi mobil Nissan March yang terparkir di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, polisi akhirnya membekuk eksekutor pembunuh Feby yakni ED.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan ED dibekuk Minggu (2/2/2014) dini hari pukul 03.00 di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Menurutnya saat ini ED yang dibekuk petugas sedang dalam perjalanan ke Jakarta. "Untuk latar belakang dan motif kasus serta bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut, masih dalam pendalaman," kata Rikwanto kepada Warta Kota, Minggu.

Rikwanto menuturkan, penangkapan ED merupakan hasil pengembangan setelah petugas menangkap Daniel yang berperan ikut serta membuang jenasah Feby. Daniel, kata Rikwanto, dibekuk di Jalan Taman Mini, Jakarta Timur.

"Diduga berperan membantu membuang korban, ke dalam bagasi mobil Nissan milik korban," ujarnya. Ia menuturkan Daniel dan ED adalah kakak beradik kandung. "DN adalah abang kandung ED," katanya.

Polisi Cocokkan Keterangan Saksi dengan Eksekutor Pembunuh Feby

JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni, menjelaskan dibawanya ED, eksekutor pembunuh Feby Lorita (31) ke sejumlah TKP yakni apartemen Feby dan lokasi di mana mayatnya di dalam bagasi mobil Nissan March ditemukan, adalah untuk mencocokkan keterangan para saksi dengan keterangan ED.

Selain itu, katanya, keterangan DN, kakak kandung ED, yang membantu ED membuang jenazah Feby juga dicocokkan dengan keterangan ED.

"Untuk kroscek keterangan saksi dan pelaku," kata Mulyadi kepada Warta Kota, Minggu (2/2/2014). Ia menjelaskan ED dibekuk petugas di Siantar, Sumatera Utara, Minggu (2/2/2014) dinihari sekira pukul 03.00 dan saat ini sudah dibawa dan tiba di Jakarta.

Menurutnya, ED dibawa petugas ke sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) dalam kasus pembunuhan Feby ini. "Eksekutornya sudah tiba di Jakarta. Penyidik langsung membawanya ke beberapa tempat sesuai TKP," kata Mulyadi.

Mulyadi mengatakan beberapa TKP yang dimaksud diantaranya adalah apartemen dimana Feby Lorita tinggal yakni Apartemen Comfort Cibubur serta lokasi ditemukannya jenasah Feby yakni di samping TPU Pondok Kelapa, Durensawit, Jakarta Timur. "Diantaranya memang di beberapa tempat itu," katanya.

Abu Jasad Feby Lorita Dibawa ke Bengkulu Usai Dikremasi

JAKARTA - Korban pembunuhan sadis yang mayatnya diletakkan di dalam Nissan March di Pondok Kopi, Duren Sawit Jakarta Timur Feby Lorita (32), akhirnya diambil keluarga dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Evy Lorita kakak kandung korban mengatakan, setelah jenazah adiknya itu diambil dari RS Polri, pihak keluarga berencana mengkremasi jenazah korban pada Senin 3 Februari 2014 besok. Evy menambahkan, usai dikremasi, abu jenazah Feby akan dibawa ke Bengkulu, kampung halamannya.

"Kami bawa ke Rumah Duka Oasis, besok pukul 10.00 WIB dikremasi," kata Evy di RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2014).‬

Sebelumnya, jasad perempuan mengenaskan ditemukan di sebuah mobil Nissan March warna putih dengan nomor polisi F 1356 KA, di Duren Sawit. Tubuh perempuan malang tersebut penuh luka di sekujur tubuhnya.

Saat ditemukan, posisi jasad korban terletak di bagasi dengan kondisi tubuh terikat kabel listrik. Selain itu, dari dugaan sementara polisi, korban dibunuh dengan menggunakan benda tumpul. Pada bagian kepala, wajah korban hancur dan tidak dapat dikenali lagi.

Feby Lorita Dibunuh karena Motif Sakit Hati

JAKARTA - Polisi menduga pelaku pembunuhan terhadap Feby Lorita, yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Rabu (29/1/2014), dipicu oleh rasa sakit hati tersangka terhadap ucapan korban.

Polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut dengan memeriksa tersangka Ed dan kakaknya, Dn.

"Ucapan korban (Feby) membuat tersangka Ed tersinggung," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Minggu (2/2/2014).

Dalam pemeriksaan, kata Mulyadi, awalnya Ed memberikan keterangan berubah-ubah. Namun, polisi melakukan pendekatan hingga akhirnya tersangka mulai menyampaikan kesaksian yang benar.

Pengungkapan kasus pembunuhan berawal ketika polisi menangkap tersangka Dn di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Polisi kemudian menangkap Ed di Siantar, Sumatera Utara, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. Ed diduga eksekutor pembunuh Feby sekaligus adik dari tersangka Dn yang membantu membuang jasad korban.

Secara terpisah, Evi Lorita, kakak kandung korban, mengatakan bahwa korban tergolong orang yang cuek tetapi suka menolong. Menurut Evi, adiknya tidak akan tersinggung jika tidak dipicu oleh perbuatan orang lain terhadapnya. "Adik saya tidak akan jahatin orang kalau enggak dijahatin dulu. Tidak ngatain orang lain kalau enggak dikatain dulu," kata Evi saat menjemput jenazah korban di RS Polri Kramatjati, Minggu.

Menurut Evi, adiknya pernah menyewakan mobil kepada Dn pada Desember tahun lalu. Namun, oleh Dn mobil itu dipinjamkan kepada Ed. Mobil itu sempat tidak dikembalikan selama sepekan. Jenazah korban ditemukan ketika saksi bernama Anang melihat mobil Nissan March warna putih yang diparkir di Jalan Pondok Kopi Ujung Pondok Kopi RT 03 RW 04 Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/1/2014). Pada Selasa (28/1) sekitar pukul 08.00 WIB, Anang curiga dengan keberadaan mobil tersebut. Ia memeriksa isinya dan ternyata mengeluarkan binatang jenis belatung dari bagasi mobil. Selain itu, bau busuk juga muncul di sekitar mobil tersebut.

Feby Lorita Dibunuh karena Menolak Cinta Pelaku

JAKARTA - Sedikit demi sedikit motif pembunuhan Feby Lorita, yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Rabu (29/1/2014), mulai terkuak.

Kombes Mulyadi Kaharni, Kapolres Jakarta Timur, mengatakan masih mendalami motif utama pembunuhan yang dilakukan ED terhadap Feby Lorita (32).

Menurut Mulyadi, setelah menangkap ED di pelariannya di Siantar, Sumatera Utara, Minggu (2/2/2014) dinihari, polisi terus mengorek keterangan dari ED serta DN, kakak ED yang ikut membantu membawa mayat Feby.

Dari pengakuan ED, ia membunuh Feby karena motif asmara. ED mengaku merasa tersinggung karena cintanya pada Feby ditolak mentah-mentah oleh janda beranak satu itu. "Pengakuan sementara pelaku, ia sangat tersinggung, karena cintanya ditolak korban," papar Mulyadi, Minggu (2/2/2014) malam.

Mulyadi mengatakan alasan Feby menolak ED, katanya, karena ED diketahui Feby, sudah memiliki kekasih lain.

"Itu semua berdasar keterangan dan pengakuan pelaku setelah kami bawa ke sejumlah TKP," kata Mulyadi.

Namun kata Mulyadi, penyidik akan memastikan motif pembunuhan bukan hanya dari pengakuan pelaku saja.

"Penyidik akan mengonfirmasi dengan saksi lain. Selain itu penyidik perlu pembuktian dan bukan sekedar hanya pengakuan, untuk memastikan motifnya," kata Mulyadi.

Ia menjelaskan, ED merupakan tetangga korban di Apartemen Comfort Cibubur. Sebelumnya ED juga tinggal berpindah-pindah. "ED ngontrak di salah satu kamar di Apartemen Comfort Cibubur, dimana korban juga tinggal di sana," kata Mulyadi.

Menurut Mulyadi, sampai saat ini, penyidik masih membawa ED ke beberapa tempat untuk mencari alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi Feby. Alat itu akan dijadikan sebagai barang bukti.

"Penyidik sudah ke beberapa tempat bersama pelaku untuk mencari alat yang digunakan pelaku. Saat ini belum ditemukan," ujarnya. Seperti diketahui, dari hasil identifikasi, diketahui bahwa Feby tewas akibat luka senjata tajam di lehernya. Luka itu tepat mengenai urat besar atau nadi di sebelah kanan lehernya. Pengungkapan kasus pembunuhan berawal ketika polisi menangkap tersangka DN di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Polisi kemudian menangkap ED di Siantar, Sumatera Utara, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. ED diduga eksekutor pembunuh Feby sekaligus adik dari tersangka DN yang membantu membuang jasad korban.

Jenazah korban ditemukan ketika saksi bernama Anang melihat mobil Nissan March warna putih yang diparkir di Jalan Pondok Kopi Ujung Pondok Kopi RT 03 RW 04 Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/1/2014).

Pada Selasa (28/1) sekitar pukul 08.00 WIB, Anang curiga dengan keberadaan mobil tersebut. Ia memeriksa isinya dan ternyata mengeluarkan binatang jenis belatung dari bagasi mobil. Selain itu, bau busuk juga muncul di sekitar mobil tersebut.

Motif Pembunuhan, Pelaku Tersinggung Ucapan Feby

JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni, mengatakan setelah membawa ED, eksekutor pembunuh Feby Lorita (32) ke sejumlah TKP untuk mencocokkan keterangannya dengan saksi, diketahui motif ED menghabisi Feby karena tersinggung atas ucapan Feby yang dianggap kasar.

"Ucapan korban membuat ED tersinggung, sementara itu motifnya," kata Mulyadi, Minggu (2/2/2014).

Namun, Mulyadi, masih enggan merinci ketersinggungan yang dimaksud. Menurut Mulyadi, ED yang tengah dibawa peyidik ke beberapa TKP awalnya berbelit-belit memberi keterangan.

Namun setelah mecocokkan keterangan beberapa saksi dan abangnya D alias DN yang terlibat dalam pembunuhan ini dengan membantu membawa jenasah korbann akhirnya ED mengaku ia membunuh Feby karena tersinggung atas ucapan Feby. "Tadinya berbelit-belit, sekarang sudah lurus," katanya.



sumber : tribun
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka