JAKARTA - Terduga teroris di Pamulang
bernama Sgit Indrajit (23) diduga berperan sebagai "pengantin" atau
eksekutor bom bunuh diri. Bom itu akan diledakkan di Kedutaan Besar
Myanmar, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2013) pagi tadi.
Sigit yang
dikejar tim Densus 88 Antiteror pada Jumat dini hari tak ditemukan di
rumah kontrakannya, Jalan Kenanga 4 Nomor 61, RT 5 RW 3, Kelurahan Benda
Baru, Kecamatan Pamulang Kota, Tangerang Selatan. "Sigit di Pamulang
masih kita cari," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir
Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat.
Sigit
telah lama diintai oleh satuan berlambang burung hantu itu. Sigit
terkait dengan kelompok teroris yang mendiami kontrakan di Jalan Bangka
2F, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dia diduga sering
ikut dalam pertemuan dengan rekannya di Mampang itu.
Dua terduga
teroris di Mampang ditangkap dalam perjalanan di Jalan Sudirman, Jakarta
Pusat, Kamis (2/5/2013) pukul 21.30. Keduanya adalah Sefa Riano (28)
dan Achmad Taufiq alias Ovi (21). Dari keduanya, polisi menyita lima bom
pipa siap ledak. Setelah melakukan pengembangan terhadap kedua terduga
teroris itu, Densus 88 mengamankan istri Sefa di Mampang.
Setelah
itu, Densus 88 bergerak ke Pamulang sekitar pukul 01.00 untuk mengejar
Sigit. Namun, Sigit sudah tidak berada di rumah kontrakannya tersebut.
Densus 88 akhirnya mengamankan empat perempuan keluarga Sigit. Mereka
adalah ibu Sigit berinisial S (44 tahun), istrinya N (21 tahun), dan dua
adiknya N (18) serta A (14 tahun).
Menurut keterangan warga,
Sigit masih terlihat sekitar pukul 21.00. "Jam sembilan malam warga
katanya masih lihat dia," kata Kiki, tetangga Sigit.
sumber : kompas