Direktur Enterprise dan Wholesale PT Telkomunikasi Indonesia Muhammad Awaluddin menunjukkan piranti yang biasa digunakan saat bertaransaksi menggunakan IndiFinance di Jakarta, Senin (25/3/2013). |
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk tetap melanjutkan ekspansi bisnis di Myanmar. Hal tersebut sesuai
dengan rencana awal Telkom memasuki Myanmar melalui penetrasi bisnis Information and Communication Technology (ICT) yang salah satunya adalah tender lisensi seluler.
"Pemerintah
Myanmar tengah menggencarkan upaya menyediakan akses teknologi
informasi bagi rakyatnya. Telkom optimis dapat menjadi mitra terpercaya
pemerintah Myanmar dalam pembangunan Infrastruktur teknologi informasi,"
kata Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo,
Jumat (12/4/2013) dalam surat elektroniknya.
Pemerintah Myanmar
telah mengumumkan hasil pra-kualifikasi tender lisensi seluler di
negara tersebut, di mana Telkom tidak termasuk di dalam shortlisted bidder.
Arif menjelaskan, pada tender lisensi seluler, Telkom telah memenuhi
seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh komite tender. Namun adanya
perbedaan persepsi atas salah satu persyaratan, maka membatasi
partisipasi Telkom.
Meski tidak berhasil masuk shortlisted bidder
tender lisensi seluler di Myanmar, Telkom optimis peluang ekspansi
bisnis ke Myanmar masih sangat terbuka. Terutama, bisnis dengan resiko
lebih rendah, pengembalian yang lebih cepat dan nilai yang lebih tinggi,
seperti bisnis digital media & solusi ICT yang dibutuhkan oleh Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi.
Kesiapan
Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana
ekspansi internasional yang sudah dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom
telah berhasil melakukan ekspansi ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura,
Australia dan Malaysia.
"Telkom memprogramkan ekspansi bisnis
ke 10 negara, lima di antaranya sudah diwujudkan sementara lima negara
lainnya sedang diupayakan," ujar Arif. Sebelumnya, Telkom melalui anak
usahanya PT Telekomunikasi International (Telin) sudah melakukan
ekspansi bisnis di Hongkong.
Pada awal Oktober 2012, melalui
layanan Mobile Virtual Network Operator (MVNO), Telin meluncurkan produk
kartu AS 2in1. Sambutan masyarakat Hongkong sangat menggembirakan,
ditandai peningkatan pelanggan 52 persen dalam waktu tiga bulan,
yakni awal Januari 2013 jumlah pelanggan sebanyak 25 ribu dan pada akhir
Maret 2013 naik menjadi 40 ribu. Selain itu, Telin Hong Kong melalui
Kartu As 2in1 masuk sebagai top 3 MVNO players bersama Vodafone
(SmarTone ) dan People China Mobile (Rekanan).
Masih melalui anak
usahanya Telin, Telkom juga berekspansi bisnis di Timor Leste dan
berhasil mendapatkan lisensi seluler di negara tersebut dengan
menyiapkan investasi tak kurang dari 50 juta dollar Amerika hingga
tahun 2015. Dana itu untuk membangun infrastruktur jaringan 2G dan 3G.
Prestasi
Telin Timor Leste juga sangat menggembirakan, ditandai percepatan
pembangunan infrastruktur telekomunikasi, di mana pemenuhan Service Coverage Obligation pelanggan sebesar 94 persen yang seharusnya diselesaikan 3 tahun, dipercepat menjadi hanya 1 tahun.
Keberhasilan
tersebut juga diiringi penguasaan market share sebesar 9,13 persen
hanya dalam waktu satu bulan operasi, dimana pada awal April 2013 jumlah
pelanggan sudah mencapai 55.000 pelanggan.
sumber : kompas