 |
| Whizzinator banyak digunakan untuk mengelabuhi petugas dalam tes narkoba. Alat tersebut membantu orang menunjukkan hasil negatif sehingga lolos dari tes obat terlarang karena menggunakan urine orang lain maupun urine sintetis. |
Missouri, Untuk mengetahui apakah seseorang menggunakan
narkotika dan obat-obatan terlarang, air kencingnya bisa diperiksa. Tak
kurang akal, pria ini menggunakan penis palsu yang bisa mengeluarkan
air agar lolos tes narkoba. Hmm, tapi tipu muslihatnya ketahuan.
Adalah Sydney Levin (34) yang melakukan tipu muslihat itu. Dia memberikan contoh urine untuk dites narkoba. Konon urine itu dikeluarkan melalui penisnya sendiri. Namun seorang petugas di Missouri melihat Sydney menggunakan penis palsu yang dikenal sebagai Whizzinator. Demikian dikutip dari Daily Mail, Selasa (2/4/2013).
Levin ditangkap pada pekan ketiga bulan Maret karena kepemilikan dan pengendalian zat terlarang serta pencurian yang dilakukan pada 2009. Pada 21 Maret, Levin diharuskan mengirimkan sampel urine sebagai bagian dari tes narkoba. Dia juga akan dipanggil untuk mendengarkan kesaksian.
Untuk diketahui, Whizzinator banyak digunakan untuk mengelabuhi petugas dalam tes narkoba. Alat tersebut membantu orang menunjukkan hasil negatif sehingga lolos dari tes obat terlarang karena menggunakan urine orang lain maupun urine sintetis.
Seperangkat Whizzinator dijual dengan harga US$ 99,95 atau sekitar Rp 973 juta. Alat itu berisi alat pemanas dan air seni palsu yang bisa dikeluarkan sewaktu-waktu oleh pemakainya dan bisa diisi ulang.
Pada 2010, George Wills dan Robert Catalano yang menjual Whizzinator untuk keperluan mengelabuhi petugas dalam tes narkoba sudah dipenjara selama 6 bulan.
Adalah Sydney Levin (34) yang melakukan tipu muslihat itu. Dia memberikan contoh urine untuk dites narkoba. Konon urine itu dikeluarkan melalui penisnya sendiri. Namun seorang petugas di Missouri melihat Sydney menggunakan penis palsu yang dikenal sebagai Whizzinator. Demikian dikutip dari Daily Mail, Selasa (2/4/2013).
Levin ditangkap pada pekan ketiga bulan Maret karena kepemilikan dan pengendalian zat terlarang serta pencurian yang dilakukan pada 2009. Pada 21 Maret, Levin diharuskan mengirimkan sampel urine sebagai bagian dari tes narkoba. Dia juga akan dipanggil untuk mendengarkan kesaksian.
Untuk diketahui, Whizzinator banyak digunakan untuk mengelabuhi petugas dalam tes narkoba. Alat tersebut membantu orang menunjukkan hasil negatif sehingga lolos dari tes obat terlarang karena menggunakan urine orang lain maupun urine sintetis.
Seperangkat Whizzinator dijual dengan harga US$ 99,95 atau sekitar Rp 973 juta. Alat itu berisi alat pemanas dan air seni palsu yang bisa dikeluarkan sewaktu-waktu oleh pemakainya dan bisa diisi ulang.
Pada 2010, George Wills dan Robert Catalano yang menjual Whizzinator untuk keperluan mengelabuhi petugas dalam tes narkoba sudah dipenjara selama 6 bulan.
Perusahaannya telah dibubarkan, namun Whizzinator masih dijual di web sebagai sex toy.
sumber : detik
