"Waktu ngobrol, aku dipujinya. Dia bilang sepeda motorku bagus dan sangat nyaman dikendarai. Dia ingin mengendarainya sendiri. Tanpa rasa curiga, ku kasihlah kunci motor sama dia (EV)," kata Ricky. |
Kepada wartawan, Ricky mengaku peristiwa
bermula di Jalan Salak Medan. Saat itu, dia dan EV sepakat untuk bertemu
di Jalan Masjid, Kecamatan Medan Kota. Setelah bertemu, EV mengajak
korban berkeliling seputaran inti Kota Medan. Capek berkeliling, mereka
memutuskan untuk istirahat sambil ngobrol.
"Waktu ngobrol,
aku dipujinya. Dia bilang sepeda motorku bagus dan sangat nyaman
dikendarai. Dia ingin mengendarainya sendiri. Tanpa rasa curiga, ku
kasihlah kunci motor sama dia (EV)," kata Ricky.
Menurutnya,
sewaktu mereka berkeliling, ada tiga laki-laki yang tidak dikenalnya
mengikuti dari belakang yang ternyata teman pelaku. "Waktu di Jalan
Salak, EV pergi dengan motorku, sementara dua orang temannya menemaniku.
Lama kami menunggu, ada sekitar tiga jam. Karena tak balik-balik, aku
baru sadar sudah tertipu sama mereka. Aku minta warga sekitar untuk menahan kedua teman EV supaya aku bisa melapor ke Polsek Medan Kota," ujarnya.
Kepala
Unit Reskrim Polsekta Medan Kota Iptu Gunawan membenarkan peristiwa
ini. Pihaknya sudah memintai ketarangan dua teman pelaku yang diduga
komplotan pencuri sepeda motor dengan modus baru ini.
Selain itu,
pihaknya juga telah mengetahui identitas EV bersama teman prianya yang
kabur. "Kita masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Dua orang
yang sempat diamankan masih diperiksa sebagai saksi. Kita juga masih
mengejar EV dan rekannya yang kabur yang diduga sebagai otak pelaku,"
kata Gunawan singkat.
sumber : kompas