 |
| "Tugas GRC adalah secara sigap dan cepat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi selama berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta. Kami sudah mendata ada 2.000 personil. Ada peningkatan dari target sebelumnya. Jadi masing-masing kota ada 400 orang," kata Karl. |
Jakarta - Organisasi Pro Jokowi (PROJO) menurunkan 2.000 personel Grup Reaksi Cepat (GRC) untuk mengawal pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua, agar berlangsung damai, jujur, adil, dan demokratis. Hal itu diungkapkan Ketua DPD PROJO DKI Jakarta Karl Sibarani, di Jakarta, Minggu (9/4).
Menurutnya, penugasan ribuan personil GRC itu berlangsung di kantor DPP PROJO, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4), dihadiri seluruh personel GRC dari lima kota di DKI Jakarta.
"Tugas GRC adalah secara sigap dan cepat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi selama berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta. Kami sudah mendata ada 2.000 personil. Ada peningkatan dari target sebelumnya. Jadi masing-masing kota ada 400 orang," kata Karl.
Penugasan ribuan anggota GRC PROJO DKI juga bertujuan agar selama Pilkada DKI Jakarta tahun ini tidak terjadi intimidasi yang dilakukan oleh kelompok- kelompok tertentu, sehingga seluruh warga Jakarta dapat memilih calon gubernur dan wakilnya dengan penuh kegembiraan dan kedamaian.
Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi memastikan, Pilkada DKI Jakarta 2017 harus menjadi kemenangan bagi seluruh warga Jakarta. "Demokrasi dan keberagaman Jakarta sedang mendapat ujian. Tapi kami yakin rakyat Jakarta cerdas dan rasional," ucapnya.
Menurut Budi, pihaknya akan terus berupaya menjaga situasi dan menciptakan rasa aman sehingga seluruh warga Jakarta bisa menyalurkan suaranya tanpa ada intimidasi atau ancaman dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
"Kita akan menerbarkan terus keberanian kepada warga Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 19 April 2017. Jangan ada yang golput. Segala bentuk politik uang dan intimidasi harus dihentikan," ujar Budi.
sumber : gatra
