![]() |
Lalu, apa yang akan dilakukan Dhani jika Ahok terpilih kembali?" Kalau Ahok jadi gubernur lagi, saya pindah ke Bekasi ya, ya... atau ke Depok," ujarnya. |
JAKARTA - Ahmad Dhani membentuk kelompok relawan yang dinamakan "Orang Kita" pada Jumat (13/5/2016) lalu.
Berbagai cara dilakukan Dhani untuk menunjukkan penolakannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menjadi gubernur DKI Jakarta.
Dhani berulang kali menyatakan bahwa Ahok tak pantas menjadi gubernur DKI Jakarta.
Relawan itu dibentuk bukan untuk mendukung Dhani maju pada Pilkada DKI 2017.
Melainkan dibentuk untuk mendukung bakal calon gubernur DKI yang potensial menandingi Ahok.
Dhani sebelumnya memang berniat maju menjadi calon gubernur, tetapi mengurungkan niatnya lantaran keberatan karena modalnya harus besar.
Orang Kita dideklarasikan oleh Dhani dan figur-figur lain yang berseberangan dengan Ahok.
Beberapa pekan kemudian, Dhani menggelar unjuk rasa dengan tema "Panggung Rakyat Tangkap Ahok" di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (2/6/2016).
Namun, dini hari sebelum unjuk rasa itu digelar, polisi menahan truk sound system, sebuah mobil, dan lima kru yang disebut staf Dhani.
Polisi tidak mengizinkan penggunaan truk karena dikhawatirkan menyebabkan kemacetan dan melarang massa berunjuk rasa di depan gedung lama KPK.
Buntutnya, Dhani juga tak jadi tampil di panggung rakyat itu.
Lalu, pada Jumat (5/8/2016) kemarin, Dhani kembali mendeklarasikan dukungan Orang Kita untuk Rizal Ramli dan Sandiaga Uno menjadi pasangan penantang Ahok pada Pilkada DKI 2017.
Rizal Ramli didukung karena dinilai cukup keras terhadap Ahok, khususnya soal reklamasi Teluk Jakarta.
Adapun Sandiaga dipilih karena sudah mendapatkan tiket dari Partai Gerindra untuk maju sebagai DKI 1.
Tak lama setelah itu, pada Selasa (9/8/2016), Dhani membentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan atau Amjas.
Bedanya dengan Orang Kita, Amjas merupakan wadah untuk menggalang kekuatan warga Jakarta Selatan menolak Ahok dan tidak mendukung figur tertentu.
Dhani mengklaim ada sekitar 23 organisasi masyarakat yang menyatakan akan bergabung dengan Amjas, di antaranya adalah FBR, Forkabi, Bima, Laskar Pribumi, Komunitas Merah Putih, Himpatra, Pemuda Pancasila cabang Jakarta Selatan, dan 3.300 pengurus RT/RW di Jakarta Selatan yang tergabung dalam Forum RT RW DKI Jakarta.
Kegiatan Amjas akan difokuskan untuk menghadang kunjungan Ahok ke Jakarta Selatan.
Satu di antaranya memasang 10 ribu spanduk berisi penolakan di berbagai sudut Jakarta Selatan.
Tidak ada masalah pribadi
Berbagai alasan diungkapkan Dhani soal ketidaksukaannya terhadap Ahok, seperti menganggap Ahok arogan dengan menggusur dan kerap berkata kasar.
Ketika ditanya adakah masalah pribadi yang membuatnya semangat melawan Ahok, Dhani mengaku tidak ada masalah apa pun.
Namun, alasan ketidaksukaan yang sering diungkapkannya berhubungan dengan Prabowo dan Gerindra yang ditinggalkan Ahok pada Pemilu 2014 silam.
Pada Pemilu 2014, Dhani merupakan pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Di Jakarta sebelum Amju (Aliansi Masyarakat Jakarta Utara) musuhi Ahok, Ahmad Dhani itu sudah duluan. Saya enggak suka sama Ahok (sejak) Mei 2014 saat Ahok menolak menjadi jurkam Prabowo. Dari situ, saya mulai tahu dia kurang ajar nih. Dia diangkat jadi wakil gubernur dibiayai Gerindra, tiba-tiba ketika Prabowo jadi calon presiden dia menolak," kata Dhani.
Berbagai cara dilakukan Dhani untuk menjegal Ahok.
Dhani pun yakin Ahok tak akan menjadi gubernur lagi.
Ia mengecam partai-partai politik yang mendukung Ahok dan memprediksi akan kalah pada Pilpres 2019.
Lalu, apa yang akan dilakukan Dhani jika Ahok terpilih kembali?
"Kalau Ahok jadi gubernur lagi, saya pindah ke Bekasi ya, ya... atau ke Depok," ujarnya.
sumber : tribun