PRABUMULIH - Sri Wahyuni (28) warga Jalan Sinta Gang Kelapa Gambar, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara akhirnya mengakui telah membuang bayi ke dalam selokan. Sebelumnya Sri menjalani pemeriksaan intensif oleh jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Prabumulih.
Sri mengaku selain panik, dia juga malu sering diejek tetangga karena hamil padahal anak sudah banyak.
Perbuatan pelaku membuang bayi itu juga diduga disebabkan keterbatasan ekonomi dimana suaminya Mulyadi (38) hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Adik saya itu selalu diejek tetangganya, anak banyak dan selalu hamil padahal miskin," kata MN, kakak Sri.
"Karenanya dia malu dan khilaf tidak memberitahu suami tentang kehamilan dan membuang bayi," ungkap MN didampingi Sri Wahyuni ketika diwawancarai wartawan di ruang PPA Polres Prabumulih, Senin (27/7/2015).
"Tiba-tiba saat saya ngeden keluar kepala bayi dan langsung masuk ke dalam kloset WC. Lalu saya angkat dan saya bersihkan," ujar Sri.
Anak ketiga dari delapan bersaudara tersebut mengatakan setelah membersihkan bayi dia mengambil gunting dan memotong tali pusar yang masih tersambung. Lalu membawa bayinya ke kamar rumahnya.
"Namun saat itu saya lihat tubuh bayi sudah membiru dan tidak bergerak, saya rasa sudah meninggal. Lalu karena sudah meninggal bayi saya balut dengan kain panjang dan saya masukkan ke dalam baskom," katanya.
Selanjutnya baskom berisi bayi itu disimpannya di bawah meja dapur.
Lalu keesokan harinya, Kamis (23/7/2015) tepatnya pada pukul 06.00 dan pukul 10.00 bayi dilihat pelaku namun belum mengeluarkan bau busuk.
"Kemudian Jumat (24/7/2015) bayi saya lihat kembali dan telah mengeluarkan bau busuk," katanya.
"Lalu karena takut ketahuan bayi saya masukkan ke dalam kantong plastik hitam dan saya masukkan ke dalam karung di belakang rumah," bebernya.
sumber : tribun