Surat Skandal Korupsi FIFA Bocor, Sepp Blatter Mengunduran Diri - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , , » Surat Skandal Korupsi FIFA Bocor, Sepp Blatter Mengunduran Diri

Surat Skandal Korupsi FIFA Bocor, Sepp Blatter Mengunduran Diri

Written By Dre@ming Post on Rabu, 03 Juni 2015 | 11.23

Sepp Blatter mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA pada Selasa (2/6/2015). (kiri). Sekretaris Jendereal FIFA Jerome Valcke (kanan). Surat Presiden SAFA Molefi Oliphant tertanggal 4 Maret 2008 yang ditunjukkan kepada Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke. (tengah)
Isi Surat Pengunduran Diri Sepp Blatter

ZURICH - Sepp Blatter mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA pada Selasa (2/6/2016). Blatter mengonfirmasi hal tersebut dalam konferensi pers di markas FIFA di Zurich, Swiss.

Meski telah menyatakan mengundurkan diri, Blatter tetap akan menjalankan tugas sebagai presiden FIFA sampai terpilihnya presiden FIFA yang baru pada Kongres Luar Biasa FIFA. Kongres Luar Biasa FIFA kemungkinan akan digelar antara Desember 2015 - Maret 2016.

Berikut ini adalah isi pidato pengunduran diri Blatter:

Saya telah merefleksikan tentang masa saya sebagai presiden. Sekitar 40 tahun hidup saya terikat oleh FIFA dan sepak bola. Saya mencintai FIFA lebih dari apa pun dan saya hanya ingin yang terbaik bagi FIFA dan olah raga ini.

Saya merasa perlu untuk mengikuti pemilihan ulang kemarin karena saya percaya bahwa ini adalah hal terbaik bagi organisasi. Pemilihan itu telah usai tapi tantangan FIFA belum. FIFA perlu pembongkaran masif.

Walau saya telah mendapat mandat dari anggota FIFA, saya merasa dunia sepak bola tak membagi mandat tersebut – para pemain, para fans, klub, dan semua yang mencintai olahraga ini.

Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberi mandat sendiri di Kongres pemilihan luar biasa. Saya akan terus menjabat sebagai Presiden FIFA hingga pemilihan tersebut.

Kongres biasa FIFA berikutnya akan digelar pada 13 Mei 2016 di Meksiko. Hal ini akan menciptakan penundaan tak diperlukan dan saya mendorong Komite Eksekutif untuk menggelar Kongres Luar Biasa secepat mungkin untuk memilih penerus saya.

Hal ini perlu dilakukan dengan tetap mengacu kepada statuta FIFA dan kami harus memberi cukup waktu bagi kandidat-kandidat terbaik untuk maju dan berkampanye.

Karena saya tak akan menjadi kandidat, saya akan fokus ke reformasi fundamental dan mendalam yang telah kami lakukan sebelumnya. Selama bertahun-tahun kami bekerja keras untuk menerapkan reformasi administratif, tapi jelas bagi saya usaha ini belum cukup.

Komite Eksekutif beranggotakan konfederasi-konfederasi di mana kami tak punya kontrol, tapi tindakan mereka merupakan tanggung jawab FIFA.

Kami perlu perubahan struktural mendalam.

Ukuran Komite Eksekutif FIFA perlu dikurangi dan anggota-anggotanya harus dipilih melalui Kongres FIFA. Pemeriksaan integritas bagi semua anggota Komite Eksekutif harus diorganisasi melalui FIFA dan bukan melalui konfederasi-konfederasi.

Kami perlu batasan masa jabtan tidak hanya bagi presiden tapi juga semua anggota Komite Eksekutif.

Saya telah berjuang untuk menerapkan perubahan-perubahan ini dan, seperti yang semua ketahui, usaha saya kerap dihalangi. Kali ini, saya akan sukses.

Saya tak akan melakukan ini sendirian. Saya telah meminta Domenico Scala untuk memperkenalkan, mengawasi, dan mengimplementasi tindakan-tindakan ini. Scala adalah Chairman independen dari Komite Audit dan Pematuhan yang dipilih oleh Kongres FIFA.

Ia juga Chairman Komite Pemilihan ad hoc, sehingga ia akan mengawasi pemilihan penerus saya. Scala dipercaya banyak konstituen di dalam dan luar FIFA dan ia punya segala pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk menekel reformasi besar ini.

Merupakan rasa sayang besar saya kepada FIFA dan semua kepentingannya yang membuat saya mengambil tindakan ini. Saya ingin berterima kasih kepada semua yang telah mendukung saya dengan sangat konstruktif dan loyal sebagai Presiden FIFA. Hal terpenting bagi saya adalah setelah semua ini berakhir, sepak bola akan keluar sebagai pemenang.

Surat Skandal Korupsi FIFA Bocor, Dugaan Valcke Terlibat Makin Kuat

LONDON - Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke bakal makin menghadapi tekanan besar setelah beredar surat yang dinilai akan menguatkan dugaan keterlibatannya dalam skandal korupsi FIFA.

Menurut dokumen penyidik Kejaksaan New York, pada 2008, seorang petinggi FIFA diduga mentransfer dana sebesar 10 juta dolar AS dari FIFA ke akun bank milik Jack Warner yang saat itu menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF). Aliran transfer tersebut terbagi dalam tiga transaksi antara Januari dan Maret 2008.

Dalam laporannya, Kejaksaan New York tidak menyebut siapa petinggi FIFA yang terlibat dalam skandal korupsi itu. Namun, menurut The New York Times, Valcke diduga sebagai sosok yang dimaksud.

FIFA, melalui Kepala media Delia Fischer, langsung membantah Valcke terlibat. Menurutnya, pembayaran sejumlah 10 juta dolar AS kepada Warner disahkan oleh kepala komite keuangan saat itu dan dieksekusi sesuai dengan aturan organisasi FIFA.

Namun, hanya berselang satu jam setelah FIFA menyampaikan bantahan, muncul surat dari Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) yang dikirimkan kepada Press Association. Dalam surat tertanggal 4 Maret 2008 itu memperlihatkan bahwa Valcke mengetahui aliran dana ke rekening Warner.

Surat Presiden SAFA Molefi Oliphant tertanggal 4 Maret 2008 yang ditunjukkan kepada Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke. Surat dari Presiden SAFA Molefi Oliphant kepada Valcke itu berbunyi, "Mengingat keputusan pemerintah Afrika Selatan bahwa sejumlah 10 juta dolar AS dari dana anggaran operasional mendatang menjadi milik Komite Penyelenggara dan selanjutnya diteruskan kepada Program Pusaka Diaspora (Diaspora Legacy Programme). Berikutnya, SAFA memohon Program Pusaka Diaspora itu dikelola dan diterapkan langsung oleh Presiden CONCACAF yang akan bertindak sebagai penerima dana."

Lalu tertera juga jawaban FIFA yang berbunyi, "Surat itu sesuai dengan pernyataan kami di mana kami menggarisbawahi bahwa Komite Keuangan FIFA telah membuat persetujuan final."

Menurut dakwaan Kejaksaan New York, uang 10 juta dolar AS itu ternyata masuk ke rekening pribadi Warner. Warner lalu membayarkan 750.000 dolar AS dari 1 juta dolar AS yang dijanjikannya kepada Chuck Blazer, yang merupakan whistle blower skandal korupsi FIFA.

Warner, yang telah ditangkap kepolisian Swiss pada 26 Mei lalu, mengungkapkan, memang ada petinggi FIFA yang terlibat. "Jika saya mencuri uang selama 30 tahun, siapa yang memberikan uang itu kepada saya? Bagaimana bisa dia tidak diperkarakan di dalam kasus ini?"

Adapun saat melakukan jumpa pers di Zurich, Selasa (2/6/2015), Presiden FIFA Sepp Blatter resmi mengundurkan diri. Blatter mengatakan, FIFA akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih presiden baru.










sumber : kompas
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka