Demokrat Turunkan Target, Prabowo Tak Risau, SDA "Dipecat" - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , , , » Demokrat Turunkan Target, Prabowo Tak Risau, SDA "Dipecat"

Demokrat Turunkan Target, Prabowo Tak Risau, SDA "Dipecat"

Written By Dre@ming Post on Kamis, 10 April 2014 | 08.40

Demokrat Turunkan Target, Prabowo Tak Risau, Suryadharma Dipecat
Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Makan

Bengkulu - Nusirwan, salah seorang anggota KPPS RT 13 Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu, meninggal dunia saat istirahat makan malam, Rabu (9/4/2014) pukul 19.10 WIB.

”Saat itu, kami tengah istirahat menghitung suara di TPS. Saat makan, dia tiba-tiba pingsan, langsung dibawa ke RS Tiara Sella,” kata petugas Linmas, Zainun, di lokasi kejadian, Rabu malam.

Almarhum adalah mantan Kepala Cabang Bank Bengkulu. Dia sempat dibawa ke RS Tiara Sella Kota Bengkulu, tetapi tak terselamatkan. Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka.

Kelelahan diduga menjadi penyebab, karena proses penghitungan suara di Bengkulu berlangsung hingga larut malam. Hingga tengah malam, beberapa tempat pemungutan suara belum rampung melakukan penghitungan suara.

Terancam Dipecat dari Ketum PPP, Ini Komentar Suryadharma

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menanggapi adanya wacana pemecatan dirinya sebagai ketua umum pasca-keluarnya hasil quick count Pemilu 2014. Menurut Suryadharma, untuk melengserkan dirinya, ada proses yang harus dilewati. Wacana itu juga dinilainya belum merupakan pandangan semua komponen partai.

"Ada proses. Pandangan seperti itu belum tentu pandangan seluruh PPP," kata Surydharma, saat tampil di Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, Rabu (9/4/2014) malam.

Ketika disinggung adanya kekecewaan di internal PPP atas manuvernya menghadiri kampanye Partai Gerindra, Suryadharma mengatakan bahwa hal itu bagian dari penjajakan koalisi. Ia membantah pernyataan Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi yang menyebut bahwa langkah Suryadharma ibarat menyerahkan lehernya kepada partai lain.

"Salah besar kalau kehadiran saya ke kampanye Gerindra sebagai bentuk penyerahan 'leher' saya pada Gerindra. Kita sama-sama merasa sejajar. Pandangan-pandangan tersebut tidak perlu dihiraukan karena kultur PPP seperti itu. PPP itu kalau ibarat perusahaan sudah go public, pemegang saham banyak sehingga mereka berhak bicara," papar Menteri Agama ini.

Ia juga membantah bahwa apa yang dilakukan merupakan manuver pribadi. Sebagai ketua umum, ia mengatakan, apa yang dilakukannya tak bisa dilepaskan dari partai.

Terkait hasil quick count Pemilu 2014 yang menempatkan PPP pada kisaran perolehan suara 6 persen, ia mengaku bersyukur sekaligus kecewa.

"Hasil ini menggembirakan sekaligus mengecewakan. Gembira karena sejumlah lembaga survei banyak yang memprediksi PPP tidak masuk PT (presidential treshold). Nyatanya masuk, di kisaran 6,36 persen. Kami bersyukur. Kedua, perolehan suara PPP meningkat dibanding tahun 2009 walau peningkatan tidak banyak. Tidak sesuai harapan. Kami kecewa karena tidak sesuai target 12 persen. Saya harap bahwa angka quick count bisa berubah pada perhitungan real," ujar Suryadharma.

Demokrat Turunkan Target dari Capres ke Cawapres

BOGOR - Partai Demokrat menerima hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga yang menyatakan perolehan suara partai pemenang Pemilu 2009 itu belum melampaui dua digit. Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas pukul 22.49, Rabu (9/4/2014), Demokrat mendapatkan 9,44 persen suara.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, partainya akan realistis setelah melihat hasil pemilu legislatif. Demikian pula dengan kelanjutan Konvensi Capres Partai Demokrat.

"Kami harus realistis dengan keadaan yang ada," ujar Andi Nurpati, di Cikeas, Bogor, Rabu (9/4/2014).

Kemungkinan, kata dia, Partai Demokrat akan mengusung calon wakil presiden. Namun, siapa sosok yang akan disodorkan, ia belum mau menyebutkannya. Ia juga mengatakan, Demokrat siap menjadi oposisi.

"Tidak masalah buat kami. Berbuat untuk masyarakat tidak harus ada dalam koalisi. Oleh karena itu, Partai Demokrat tidak ada salahnya berpeluang juga menjadi oposisi," kata dia.

Nurpati mengungkapkan, saat ini, Ketua Umum DPP Partai Demokrat tengah menjalin komunikasi politik dengan pimpinan partai-partai lain.

"Sekarang tidak ada partai yang suaranya dominan," katanya.

Bagi Gerindra, Tak Ada "Jokowi Effect", yang Ada "Prabowo Effect"

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim bahwa kekuatan calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, sangat memengaruhi kegagalan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara lebih dari 20 persen. Menurutnya, pengaruh Prabowo berhasil meredam efek pencalonan Joko Widodo sebagai presiden dari PDI Perjuangan.

"Bagi kami, (PDI-P tidak dapat 20 persen) ini karena 'Prabowo effect'. Ada proses pematangan orang dan kelembagaan, bagaimana figur Prabowo sangat luar biasa karena itu menyebabkan bertemunya dua kekuatan, struktur dan calon," kata Muzani seusai memantau hasil quick count di DPP Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (9/4/2014) sore.

Sebaliknya, kata dia, apa yang sering disebut orang-orang dengan efek Jokowi justru tidak terbukti. Meski berada di urutan teratas, kata Muzani, perolehan suara PDI-P tidak luar biasa dan jauh dari yang selama ini dielu-elukan.

"PDI-P pernah mencapai puncak 34 persen di (Pemilu) 1999. Dulu itu 'Mega effect' di 1999. Kalau ada 'Jokowi effect', seharusnya kembali. Saya kira tidak ada pengaruh 'Jokowi effect'," ujarnya.

Muzani menilai perolehan suara Gerindra saat ini sudah cukup memuaskan. Meskipun di bawah ekspektasi, dia mengaku bersyukur atas perolehan suara sekitar 12 persen di berbagai hasil hitung cepat. "Sekali lagi hasil ini menjadi sinyal awal. Dulu kami (Pemilu 2009) 4 persen, sekarang belasan persen. Tapi, Pak Prabowo sudah mengingatkan ini masih panjang," ujarnya.

Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan perolehan suara PDI Perjuangan berada pada kisaran angka 18-19 persen. Capaian ini jauh dari target PDI-P, yakni 27 persen. Salah satu hal yang dianggap dapat mendatangkan banyak suara bagi PDI-P adalah sosok Jokowi yang telah diberi mandat sebagai capres 2014.

Posisi Jokowi Belum Aman, PDI-P Tak Mungkin Maju Sendirian

JAKARTA - Melihat perolehan sementara pemilu legislatif pada hasil penghitungan cepat beberapa lembaga survei, belum ada partai politik yang mampu memperoleh suara hingga 20 persen sebagai persyaratan pengajuan calon presiden. Pengamat politik, Yudi Latief, mengimbau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berkoalisi dengan partai lain.

"PDI-P berharap dapat mengusung Jokowi menjadi capres sendirian dan menggandeng profesional, itu bukan ide yang menarik. Kalau melihat hasil quick count bahwa suara PDI-P tidak meraih 20 persen, posisi Jokowi belum aman," kata Yudi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).

Menurut Yudi, jika PDI-P ingin menggandeng kalangan profesional sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi, pilihannya haruslah mereka yang dekat dengan partai politik dan disukai oleh parpol. Andai kata memaksakan kaum profesional yang tak disukai parpol, hal itu dikhawatirkan dapat menjadi bumerang bagi Jokowi jika ia berhasil meraih posisi untuk memimpin bangsa.

Ia menyebutkan, apabila pemilu berjalan transparan, sulit bagi sebuah parpol untuk meraih kursi parlemen hingga 30 persen. "PDI-P harus punya koalisi yang kuat karena perkawinan silang partai itu sangat penting, misalnya dengan menggandeng partai Islam," kata Yudi.

Dengan melihat hasil hitung cepat, Yudi mengatakan, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai yang mengalami kemerosotan perolehan suara dibanding perolehan suara kedua partai itu pada Pemilu 2009. Ia menilai, faktor banyaknya kader yang terjerat kasus korupsi memengaruhi warga untuk tidak memilih kedua partai tersebut.

Sebaliknya, kata Yudi, peningkatan suara terjadi pada Partai Gerindra, Hanura, Nasdem, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Yudi menjelaskan, tidak sedikit pemilih Partai Demokrat yang kini memilih Partai Nasdem. Selain itu, pengaruh ketokohan, banyaknya tokoh muda, dan logistik materi yang cukup, hal-hal ini juga memengaruhi peningkatan suara mereka.

"Jadi, saya lihat PDI-P untuk tidak mengecilkan partai-partai di bawahnya. Kader Gerindra, Nasdem, Hanura ini kadernya loyal sekali dan akar rumputnya bekerja dan solid atau berkoalisi dengan partai Islam yang juga masih diminati," ujar dia.

Prabowo Tak Terlalu Risau dengan Hasil Hitung Cepat

Jakarta - Ketua Dewan Pembina sekaligus bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto tak terlalu merisaukan hasil berbagai hitung cepat Pemilu Legislatif 2014. Dia optimistis tetap bisa maju menjadi calon presiden.

"Sejauh ini saya masih optimistis (bisa maju sebagai capres). Tentunya partai juga tetap akan mengusung saya sebagai capres," kata Prabowo seusai memantau hasil quick count di DPP Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (9/4/2014) petang. Beragam hitung cepat menempatkan Gerindra di peringkat ketiga dengan perolehan suara di kisaran 12 persen. Berdasarkan Pasal 9 UU Pemilu Presiden, pasangan calon presiden dapat diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik dengan dukungan minimal 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah dalam pemilu legislatif.

Meski partainya tak mendapatkan dukungan minimal untuk mencalonkan sendiri pasangan calon, Prabowo berkeyakinan Gerindra punya daya tawar tinggi untuk dapat mengusung calon presiden.

"Kami buka peluang untuk koalisi dengan semua parpol, nanti masalah capres dan cawapresnya kan bisa dibicarakan," ujar Prabowo. Dia juga mengatakan enggan menggunakan data quick count sebagai acuan penentu koalisi dan pengusungan pasangan calon. Menurut Prabowo, hasil hitung cepat bisa berbeda dengan hasil perhitungan riil di lapangan. "Nanti biarlah yang menentukan (peta koalisi dan pencapresan) adalah hasil penghitungan suara yang sebenarnya," ujar dia.



sumber : tribun, kompas
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka