"Saya kira, kita semua tengah mengantisipasi langkah-langkah provokatif lain dari Korea Utara dalam beberapa pekan ke depan," tambah Obama. |
WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat
Barack Obama, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan televisi pada
Selasa (16/4/2013), mengatakan, dia tidak yakin Korea Utara mampu
mempersenjatai misilnya dengan hulu ledak nuklir.
"Berdasarkan pantauan terbaru intelijen, kami yakin Korea Utara tidak memiliki kapabilitas itu (persenjataan nuklir)," ujar Obama.
"Namun, kami harus memastikan bahwa kami menghadapi berbagai kemungkinan di luar sana. Itulah sebabnya mengapa kami memosisikan sistem pertahanan misil untuk menghadapi miskalkulasi mereka," ujarnya.
Pekan lalu, seorang anggota Parlemen AS, mengutip laporan Badan Intelijen Dephan AS, mengatakan, Pyongyang sudah berhasil memproduksi senjata nuklir yang cukup kecil untuk ditaruh pada hulu ledak.
Namun, Pentagon dan Gedung Putih kemudian membantah hasil laporan tersebut.
Saat ini, AS dan semua sekutunya di Asia masih mewaspadai uji misil terbaru Korea Utara.
"Saya kira, kita semua tengah mengantisipasi langkah-langkah provokatif lain dari Korea Utara dalam beberapa pekan ke depan," tambah Obama.
Namun, Obama berharap AS mampu bertahan dari provokasi Korea Utara dan bisa melanjutkan ke langkah lain, yaitu membicarakan sejumlah isu dengan Korea Utara.
Menteri Luar Negeri John Kerry, dalam kunjungannya ke sejumlah negara Asia, melayangkan prospek adanya pembicaraan dengan Korea Utara. Namun, sebelum pembicaraan bisa dilangsungkan, AS harus menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi Korea Utara.
"Berdasarkan pantauan terbaru intelijen, kami yakin Korea Utara tidak memiliki kapabilitas itu (persenjataan nuklir)," ujar Obama.
"Namun, kami harus memastikan bahwa kami menghadapi berbagai kemungkinan di luar sana. Itulah sebabnya mengapa kami memosisikan sistem pertahanan misil untuk menghadapi miskalkulasi mereka," ujarnya.
Pekan lalu, seorang anggota Parlemen AS, mengutip laporan Badan Intelijen Dephan AS, mengatakan, Pyongyang sudah berhasil memproduksi senjata nuklir yang cukup kecil untuk ditaruh pada hulu ledak.
Namun, Pentagon dan Gedung Putih kemudian membantah hasil laporan tersebut.
Saat ini, AS dan semua sekutunya di Asia masih mewaspadai uji misil terbaru Korea Utara.
"Saya kira, kita semua tengah mengantisipasi langkah-langkah provokatif lain dari Korea Utara dalam beberapa pekan ke depan," tambah Obama.
Namun, Obama berharap AS mampu bertahan dari provokasi Korea Utara dan bisa melanjutkan ke langkah lain, yaitu membicarakan sejumlah isu dengan Korea Utara.
Menteri Luar Negeri John Kerry, dalam kunjungannya ke sejumlah negara Asia, melayangkan prospek adanya pembicaraan dengan Korea Utara. Namun, sebelum pembicaraan bisa dilangsungkan, AS harus menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi Korea Utara.
sumber : kompas