Daerah yang dekat laut sudah pasti identik dengan kuliner bahan laut. Di Lhokseumawe, Aceh, sebuah restoran di tepi laut bernama Pondok Bahari bisa menjadi pilihan untuk berwisata kuliner.
Letaknya
persis di tepi laut tanpa pantai. Ya, sejak tsunami melanda Aceh di
tahun 2004, Lhokseumawe kehilangan pantai berpasir dan tergantikan
dengan batu-batu penahan ombak. Pondok Bahari berada di Jalan Samudra
Lama, Hagu Selatan.
Menu wajib tentu saja ikan bakar. Anda bisa
memilih ikan segar yang baru dibeli di pasar ikan. Paling sering yang
dipesan tentu saja ikan bakar. Bumbunya relatif sederhana, hanya garam,
merica, dan sentuhan sambal tomat.
Di Pondok Bahari, coba juga
menu Terong Sambal dan Ikan Asin Goreng Asam Cabe Rawit. Walaupun
namanya Terong Sambal, namun rasanya tidak terlalu pedas. Ya, kuliner
Aceh identik dengan pedas lada dibanding pedas cabai.
Terong yang
mudah menyerap bumbu, menghasilkan paduan rasa gurih, asam, pedas, namun
terasa menyegarkan. Teksturnya yang lembut, menjadikan menu ini cocok
sebagai sambal teman ikan bakar.
Sementara menu ikan asin juga tak
boleh terlewatkan. Luarnya garing sementara potongan ikan asin begitu
tebal, hingga tekstur di dalamnya terasa lembut nan padat. Tak terlalu
asin dan selintasan rasa asam dari tomat dan pedas cabai rawit.
Sedangkan
untuk minuman, coba pesan Kopi Gayo Blender Dingin. Ada beragam menu
minuman kopi di Pondok Bahari. Sebagai teman santap di siang hari, pilih
minuman kopi dingin. Kopi Gayo Blender Dingin sederhana saja.
Kopi
Gayo diseduh dengan gula seperti biasa. Lalu kopi diblender hingga
berbuih. Baru kemudian ditambahkan es batu. Es batu tidak ikut
diblender. Hasilnya? Ahhh segarnya. Sesaat kopi hitam itu seperti
cappucino lengkap dengan buihnya.
Jika Anda tidak suka manis,
jangan lupa memesannya dengan gula setengah. Sebab, orang-orang
Lhokseumawe umumnya suka minuman manis. Di area rumah makan juga terdapat organ untuk bernyanyi semacam karaoke. Putus urat malu Anda dan bernyanyilah untuk tamu lainnya.
sumber : kompas