Siswi Dicabuli Kenalan di Facebook
Kasus pencabulan menimpa seorang remaja putri bernama ES (13). Aksi
tersebut diduga dilakukan belasan orang di sebuah rumah kontrakan di
Gang Waru, Condet, Jakarta Timur, Sabtu, 2 Maret 2013.
Su (43),
ibu korban, bersama ES, Sabtu (6/4), mendatangi kantor Komisi Nasional
Perlindungan Anak di Jalan TB Simatupang Nomor 33, Jakarta Timur.
Menurut
penuturan Su, kasus ini berawal dari perkenalan ES dengan IHM (20)
melalui jejaring media sosial Facebook, akhir Februari. ”Dia (IHM)
menjemput anak saya yang sedang menunggunya di sebuah jalan di daerah
Ranco, dekat Universitas Indraprasta PGRI, Jumat, 1 Maret, pukul 16.30,”
tutur Su.
Semenjak itu, ES tidak pernah kembali. Baru dua hari
kemudian, Ts, teman ES yang sempat berkontak melalui telepon seluler
dengan korban, memberitahukan tempat ES tinggal. Su pun langsung
melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.
Karena belum mendapat kepastian dari kepolisian,
keluarga pada 5 Maret berinisiatif mencari korban. Akhirnya, ES
ditemukan malam hari saat sedang berjalan bersama teman IHM, yaitu
Ri (17).
”Keponakan saya, Dimas, dan temannya, Syawal, yang
berhasil menemukannya. Beberapa pelaku saat itu sedang mabuk di sebuah
tempat yang berjarak 10 meter dari rumah itu. Mereka segera melarikan
diri ketika beberapa anggota keluarga saya tiba,” kata Su.
Dipengaruhi alkohol
Pengakuan
ES, dirinya baru sadar telah disetubuhi pada Minggu pagi, 3 Maret,
karena merasakan sakit di bagian kemaluan dan payudara. Sebelumnya, dia
tidak sadarkan diri karena dipaksa menenggak alkohol.
”Tangan
saya dipegang RN, kemudian dia memaksa saya menenggak minuman
berwarna seperti teh hitam pekat. Rasanya sepat di lidah, tetapi terasa
terbakar di dada,” ungkap ES.
Dalam kondisi mabuk, dia lalu
digotong tiga orang ke dalam rumah kontrakan. ”Sewaktu digotong, saya
sempat melihat ada sekitar 10 pemuda yang masuk ke dalam rumah kontrakan
itu. Setelah itu, saya tidak sadarkan diri lagi,” tutur remaja kelas II
SMP ini.
Keluarga menyesalkan kelambanan pihak kepolisian dalam
menangani kasus ini. ”Kemarin, melalui telepon, saya masih menghubungi
petugas penyidik yang menangani kasus ini, tetapi tidak diangkat,” kata
Anton, paman korban.
Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor
Jakarta Timur Komisaris Didik Hariyadi, yang dihubungi terpisah, meminta
keluarga korban segera melapor kepada polisi jika mengetahui
keberadaan pelaku.
”Sudah mencari, tetapi, kan, nggak ditemukan,” ujar Didik.
Lima Pemerkosa ERS Diringkus Polres Jaktim
Lima dari 10 pemuda yang diduga pemerkosa ESR (13) ditangkap jajaran
Polres Jakarta Timur. Kelimanya kini mendekam di tahanan Polres Jaktim.
"Lima
pelaku sudah kami tangkap. Sekarang kasusnya masih dikembangkan lagi,"
kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jaktim, Ajun Komisaris
Besar M Saleh, saat dihubungi lewat telpon, Minggu (7/4/2013).
Namun
Saleh enggan memaparkan lebih lanjut kronologi penangkapan lima pemuda
itu. "Saya sudah minta ke kepala unit supaya dilaporkan ke kapolres.
Nanti kapolres yg akan menyampaikan penangkapan 5 pemuda ini," katanya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, ESR yang merupakan siswi kelas VIII SMP di
Jakarta Selatan ini menghilang dari rumahnya pada Jumat (1/3/2013)
hingga Selasa (5/3/2013).
Setelah ditelusuri oleh pihak keluarga,
diketahu ESR telah disekap pemuda yang dikenalnya lewat jejaring media
sosial Facebook. ESR disekap di kawasan Condet, Jakarta Timur, dan
selama penyekapan ESR diperkosa berkali-kali dan secara bergantian oleh
sekelompok pemuda.
Ibunda ESR Baru Tahu Tiga Pemerkosa Anaknya Ditangkap
Ny Sulastri, orang tua ESR
(13), mengaku, kepolisian baru memberitahukan ada tiga tersangka
pemerkosa anaknya yang sudah ditangkap. Satu dari tiga tersangka itu
berinisial Ilh (20).
"Sabtu malam kami dipanggil Polres Jaktim dan
dikonfirmasi bahwa ada tiga tersangka yang sudah ditangkap," katanya.
Satu tersangka, kata Sulastri, dikonfirmasi kepada korban dengan
menunjukkan foto, yaitu Ilh. "Hanya satu foto Ilh yang ditunjukkan, dan
anak saya mengenali pemuda itu. Dua tersangka lagi tidak dikasih unjuk
fotonya," katanya.
Sulastri mengaku belum tahu kalau tersangka
yang sudah ditangkap saat ini ada lima orang. "Sampai Sabtu malam, saya
hanya diberitahu hanya ada tiga orang yang baru ditangkap," katanya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jaktim Ajun Komisaris Besar M Saleh
mengatakan, timnya telah menangkap lima pelaku pemerkosa ESR.
Kelimanya
ditangkap di wilayah Jakarta Timur. ESR adalah siswi kelas VIII
SMP di Jaksel yang menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan sekelompok
pemuda di daerah Condet, Jakarta Timur. Perkosaan itu terjadi atas bujuk
rayu seorang pemuda kenalan ESR di jejaring media sosial Facebook.
sumber : detik