Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara
Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, potongan tubuh pertama kali
ditemukan petugas keamanan di gedung yang digunakan sebagai kantor
percetakan sekitar pukul 21.00 WIB. Petugas keamanan itu curiga dengan
bau tak sedap di gudang. Ia pun melapor ke Polsek Pademangan. "Setelah
petugas kami masuk, ada dugaan tindak pidana. Indikasinya ada tetesan
darah dan bau tidak sedap," ujar Iqbal kepada wartawan di lokasi
penemuan, Kamis (14/3/2013) dini hari.
Di gudang tersebut, polisi
menemukan beberapa kardus serta satu tas ransel. Setelah diperiksa, di
dalamnya terdapat potongan tubuh manusia, berupa kepala, badan, kaki,
dan tangan. Secara kasatmata potongan tubuh, polisi memastikan korban
berjenis kelamin laki-laki.
Tak berhenti sampai di situ, polisi
pun menyisir gudang tempat penemuan potongan tubuh. Polisi hendak
memastikan ada atau tidak potongan tubuh lain.
Iqbal mengatakan,
polisi belum dapat memastikan apakah potongan yang ditemukan sudah
lengkap satu tubuh. "Dokter spesialis forensik yang akan membuktikannya
melalui scientific identification. Nanti akan kami bawa ke RS Polri," kata dia.
Petugas
gabungan dari Kepolisian Resor Jakarta Utara dan Kepolisian Sektor
Pademangan lalu memasang garis polisi di lokasi penemuan. Selain petugas
dari unit identifikasi, tak seorang pun diperbolehkan melintas.
Korban bekerja sebagai penagih utang?
Sedikit
titik terang didapatkan polisi atas kasus ini. Pada Rabu (13/3/2013)
pagi, seorang perempuan warga Muara Karang, Jakarta Utara, melapor ke
Polsek Pademangan. Dia mengatakan, suaminya, berinisial TA, tak pulang
sejak Senin (11/3/2013). Ciri-ciri suami perempuan itu mirip dengan yang
ditemukan pada potongan tubuh di Ancol.
"Profesi pria yang diduga
menjadi korban mutilasi ini kesehariannya tukang tagih barang-barang
hasil jualan. Ya seperti karyawannya," ujar Iqbal. Ciri yang sama antara
TA dengan potongan tubuh yang ditemukan, antara lain berupa perhiasan.
Namun, polisi tetap tak mau gegabah buru-buru memastikan identitas
korban.
Polisi berencana mengambil sampel DNA dari potongan tubuh
itu untuk dicocokkan dengan keluarga perempuan yang melaporkan
kehilangan suaminya. Bila identitas korban sudah dapat dipastikan,
polisi akan menyelidiki latar belakang pembunuhan sadis yang diikuti
mutilasi ini. Para saksi akan diminta keterangan, termasuk petugas
keamanan yang pertama kali menemukan potongan tubuh itu maupun pengelola
gedung.
sumber : kompas