Pemerintah kemudian memutuskan agar gadis cilik itu menyelesaikan sekolahnya dan akan memberi bantuan keuangan untuk keluarganya. |
BEIJING - Pemerintah di Provinsi Guizhou,
China, membatalkan pernikahan seorang gadis kecil berusia 12 tahun yang
dijual ayahnya sendiri ke seorang pemuda berusia 28 tahun. Demikian
sejumlah media di China melaporkan, Jumat (22/3/2013).
Gadis kecil itu dilaporkan tinggal bersama ayahnya yang sakit-sakitan di sebuah desa miskin di Provinsi Guizhou. Sang ayah, yang sudah bercerai dengan ibu si gadis kecil, bekerja di kota lain.
Mantan istrinya, yang tinggal bersama putri terkecilnya, mengetahui pernikahan ganjil itu ketika berkunjung ke desa untuk menghadiri sebuah pemakaman. Mengetahui hal itu, ibu gadis kecil tersebut langsung melapor ke polisi.
Situs China News Service mengabarkan, pemerintah setempat kemudian membatalkan pernikahan itu karena pengantin perempuan belum cukup umur. Pernikahan itu pun kabarnya digelar demi sejumlah uang.
Pemerintah kemudian memutuskan agar gadis cilik itu menyelesaikan sekolahnya dan akan memberi bantuan keuangan untuk keluarganya.
Di China, jutaan anak "ditinggal" di desa dengan kerabatnya, sementara orangtuanya bekerja di perkotaan. Anak-anak itu ditinggal karena orangtua tak memiliki cukup uang jika harus membawa mereka.
Situs berita lainnya, Zhingguoshikewang, mengatakan, pernikahan "dini" itu menunjukkan betapa sulit kehidupan bagi anak-anak yang ditinggalkan itu.
Gadis kecil itu dilaporkan tinggal bersama ayahnya yang sakit-sakitan di sebuah desa miskin di Provinsi Guizhou. Sang ayah, yang sudah bercerai dengan ibu si gadis kecil, bekerja di kota lain.
Mantan istrinya, yang tinggal bersama putri terkecilnya, mengetahui pernikahan ganjil itu ketika berkunjung ke desa untuk menghadiri sebuah pemakaman. Mengetahui hal itu, ibu gadis kecil tersebut langsung melapor ke polisi.
Situs China News Service mengabarkan, pemerintah setempat kemudian membatalkan pernikahan itu karena pengantin perempuan belum cukup umur. Pernikahan itu pun kabarnya digelar demi sejumlah uang.
Pemerintah kemudian memutuskan agar gadis cilik itu menyelesaikan sekolahnya dan akan memberi bantuan keuangan untuk keluarganya.
Di China, jutaan anak "ditinggal" di desa dengan kerabatnya, sementara orangtuanya bekerja di perkotaan. Anak-anak itu ditinggal karena orangtua tak memiliki cukup uang jika harus membawa mereka.
Situs berita lainnya, Zhingguoshikewang, mengatakan, pernikahan "dini" itu menunjukkan betapa sulit kehidupan bagi anak-anak yang ditinggalkan itu.
sumber : kompas