SBY menegaskan itu berdasarkan informasi akurat dari intelijen. Pihak
Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang Informasi, Heru
Lelono, memastikan informasi itu berasal dari analisa intelijen yang
tentu saja berdasarkan data yang terpantau secara profesional.
"Lembaga
intelijen negara bekerja untuk kepentingan negara, bukan kepentingan
kelompok atau partai politik tertentu, termasuk perseorangan," kata
Heru.
Menurut dia informasi intelejen pun diserahkan kepada
Presiden, misalnya untuk digunakan Presiden agar selalu waspada dalam
membuat kebijakan, apabila ada hal-hal yang mungkin saja bisa mengganggu
jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Menurut saya apabila
informasi tersebut memang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
tertentu, sebaiknya dihentikan karena hampir pasti kehidupan masyarakat
banyak akan amat terganggu apabila terjadi kegaduhan politik yang bisa
melahirkan kerawanan sosial dan keamanan pula," kata Heru.
Pandangan
politik, menurut Heru, memang tidak harus sama namun membangun
kesejahteraan rakyat harus menjadi tanggungjawab seluruh komponen bangsa
ini.
"Sikap dan perbuatan picik yang hanya mengutamakan
kepentingan sempit dirinya, adalah perbuatan yang sangat dilaknat
Tuhan," kata Heru.
Menurut dia kebebasan harus berdampingan sejajar dengan ketaatan kepada pranata hukum dan etika.
"Kalau sudah melahirkan gangguan keamanan dan sosial masyarakat banyak, maka spantasnyalah apabila negara bertindak," kata Heru.
Dre@ming Post______
sumber : tribun