Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama
atau Ahok menanggapi rencana 90 perusahaan yang akan hengkang dari ibu
kota. Ahok justru mempersilakan perusahaan-perusahaan yang bernaung di
bawah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu untuk pergi jika tak
bisa penuhi syarat Kebutuhan Hidup Layak (KHL) DKI.
"Selalu kalau pergi maka ada yang datang lagi kok. Nanti biarkan Jakarta akan bermain di sektor bisnis yang mampu memelihara warga Jakarta agar di atas KHL. Yang tidak mampu ya silakan minggir. Jakarta bukan imperialis kok. Kita akan main di bisnis yang memang mampu. Kalau tidak mampu ya silakan di Jawa Tengah," tegas Ahok di ruangan kerjanya di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (19/3/2013).
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menyatakan perpindahan besar itu lantaran UMP Jakarta sebesar Rp 2,2 juta dirasa terlalu tinggi. Mereka akan menyiapkan eksodus selama sembilan bulan termasuk untuk membayar uang pesangon.
Ahok menyatakan, permasalahan bukan pada batas UMP yang harus mereka tanggung, melainkan batas KHL. KHL sebesar Rp 1.978.000,00. itu harus dipenuhi oleh semua perusahaan. Namun demikian, Ahok tak akan memanggil Apindo agar mengurungkan niat mereka hengkang dari ibu kota.
"Kita udah bicara berapa kali kok. Tidak mungkin 'ketemu' kalau bicara sama mereka (Apindo) kalau dia ngotot di bawah KHL. Kamu mau jadikan orang Jakarta budak kamu apa?," ujar Ahok retoris.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyatakan lonjakan UMP yang terasa drastis 40% hingga sebesar Rp 2,2 juta karena ulah pengusaha pada masa lalu. Maksud Ahok, di tahun-tahun silam pengusaha terus menekan upah buruhnya. Ketakutan bahwa UMP akan terus melonjak sebesar 2012-2013 disebut Ahok tidak beralasan.
"Berarti nanti 2013 ke 2014 juga naik 40 %? bukan itu dasarnya. Tergantung inflasi kita, tergantung KHL 2013 berapa. Itu kita proyeksikan untuk 2014. kalau inflasinya hanya dibawah 10%, berarti kenaikan di 2014 ya sekitar 10%, bukan 40% lagi, gitu lho," terang Ahok sambil merampungkan pekerjaan di meja kerjanya.
Lalu apakah Jakarta benar-benar dirugikan jika 90 perusahaan pergi? Ahok justru merasa beruntung. Soalnya, penduduk DKI yang berasal dari buruh lintas provinsi akan berkurang.
"Berarti orang Jawa Tengah yang ke Jakarta berkurang. Mereka biasanya untuk kerja buruh di bawah KHL. Ya jangan ke Jakarta karena kalau ke Jakarta, saya jadi sakit kepala juga. Kamu pasti sewa gubuk derita lagi," pungkas Ahok.
"Selalu kalau pergi maka ada yang datang lagi kok. Nanti biarkan Jakarta akan bermain di sektor bisnis yang mampu memelihara warga Jakarta agar di atas KHL. Yang tidak mampu ya silakan minggir. Jakarta bukan imperialis kok. Kita akan main di bisnis yang memang mampu. Kalau tidak mampu ya silakan di Jawa Tengah," tegas Ahok di ruangan kerjanya di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (19/3/2013).
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menyatakan perpindahan besar itu lantaran UMP Jakarta sebesar Rp 2,2 juta dirasa terlalu tinggi. Mereka akan menyiapkan eksodus selama sembilan bulan termasuk untuk membayar uang pesangon.
Ahok menyatakan, permasalahan bukan pada batas UMP yang harus mereka tanggung, melainkan batas KHL. KHL sebesar Rp 1.978.000,00. itu harus dipenuhi oleh semua perusahaan. Namun demikian, Ahok tak akan memanggil Apindo agar mengurungkan niat mereka hengkang dari ibu kota.
"Kita udah bicara berapa kali kok. Tidak mungkin 'ketemu' kalau bicara sama mereka (Apindo) kalau dia ngotot di bawah KHL. Kamu mau jadikan orang Jakarta budak kamu apa?," ujar Ahok retoris.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyatakan lonjakan UMP yang terasa drastis 40% hingga sebesar Rp 2,2 juta karena ulah pengusaha pada masa lalu. Maksud Ahok, di tahun-tahun silam pengusaha terus menekan upah buruhnya. Ketakutan bahwa UMP akan terus melonjak sebesar 2012-2013 disebut Ahok tidak beralasan.
"Berarti nanti 2013 ke 2014 juga naik 40 %? bukan itu dasarnya. Tergantung inflasi kita, tergantung KHL 2013 berapa. Itu kita proyeksikan untuk 2014. kalau inflasinya hanya dibawah 10%, berarti kenaikan di 2014 ya sekitar 10%, bukan 40% lagi, gitu lho," terang Ahok sambil merampungkan pekerjaan di meja kerjanya.
Lalu apakah Jakarta benar-benar dirugikan jika 90 perusahaan pergi? Ahok justru merasa beruntung. Soalnya, penduduk DKI yang berasal dari buruh lintas provinsi akan berkurang.
"Berarti orang Jawa Tengah yang ke Jakarta berkurang. Mereka biasanya untuk kerja buruh di bawah KHL. Ya jangan ke Jakarta karena kalau ke Jakarta, saya jadi sakit kepala juga. Kamu pasti sewa gubuk derita lagi," pungkas Ahok.
sumber : detik