 |
| I Gede Darma Putra alias Gede Lebih semasa hidup. |
NEGARA - Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dengan golongan berat terjadi di ruas jalan Kabupaten Jembrana, Senin (1/5/2017).
Seorang warga di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, I Gede Darma Putra (32) alias Gede Lebih tewas di tempat sepulang merayakan hari ulang tahunnya ke-32.
Korban menabrak truk parkir yang berada di sekitar rumah korban.
Berdasarkan informasi Selasa (2/5/2017), lakalantas ini terjadi di Jl. Danau Sentani, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara sekira pukul 22.00 WITA.
Saat itu, korban yang diketahui bekerja sehari-hari sebagai teknisi ponsel di sebuah toko selular ini hendak pulang ke rumahnya usai merayakan ulang tahun ke-32 di rumah rekannya.
Namun sayang, peristiwa nahas menimpa korban sesampainya di lokasi yakni sekitar 200 meter tak jauh dari rumahnya atau tepatnya di sebelah selatan Hotel Bali Kuwi.
Lantaran kondisi jalan yang memang gelap dan tak dilengkapi dengan lampu penerangan jalan dan diguyur hujan korban tak melihat sebuah truk yang tengah diparkir di sisi timur jalan sebelum gang menuju rumahnya.
Tak ayal, tabrakan pun tak terhindarkan lagi.
Gede Lebih menghantam truk Hino nopol L 8503 LF yang dikemudikan oleh Fransiskus Suyitno (41), seorang warga asal Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Diduga lantaran menggeber motornya dengan kencang, Gede Lebih kemudian menghantam bak belakang truk bagian kanan hingga terpental sejauh lima meter.
Sontak, warga setempat di sekitar lokasi kejadian yang mendengar suara keras benturan ini pun berhamburan keluar rumah.
Mereka kemudian memberikan pertolongan namun sayang korban yang mengalami luka parah pada bagian kepala akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian dengan darah segar yang bercucuran di sekitar kepalanya.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Kepolisian setempat yang segera datang ke lokasi melangsungkan olah TKP.
"Saat itu korban pulang dari masak-masak usai merayakan ulang tahunnya. Sehabis mengantar pacarnya pulang ini korban malah menabrak truk yang lagi diparkir di dekat rumahnya,” ungkap seorang tetangga korban yang menolak namanya dikorankan.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana membenarkan adanya peristiwa kecelakaan tersebut.
Menurutnya, kecelakaan ini diduga dikarenakan oleh korban yang kurang memperhatikan kondisi jalan dan kurang berhati-hati saat mengendarai sepeda motornya.
Terlebih, pada saat kejadian kondisi jalan masih diguyur hujan dan korban diduga menunduk saat mengendarai motornya untuk menghindari guyuran hujan.
Bahkan, 2 orang kondektur truk yang sempat memasang tanda hati-hati berupa kertas putih menyala dan ranting pohon juga sempat melambaikan tangan saat korban tengah melaju dengan kencang namun tak digubris oleh korban.
"Korban ini diduga menunduk saat mengendarai sepeda motornya karena saat itu juga hujan. Nah pas dari arah utara menuju ke selatan ini menabrak truk yang tengah parkir di sisi jalan, korban tewas dengan luka parah di kepala mulai bagian rahangnya," tandas Sukadana.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, I Gusti Ngurah Putra Ariawan mengatakan korban merupakan warga yang dikenal baik dan pandai bergaul di lingkungannya.
Menurutnya, lokasi kecelakaan ini memang kerapkali dijadikan tempat parkir liar bagi sopir-sopir truk mengingat ada beberapa gudang truk di sekitarnya.
"Korban ini anak pertama dari 4 bersaudara dan memang satu-satunya yang belum menikah. Parkir truk liar di sekitar lokasi ini memang sudah lama ada dan sudah sering dikeluhkan warga sampai tadi sempat disweeping oleh Polisi," tandas Ariawan.
sumber : tribun
