Setya Novanto, Ketua DPR 2014-2019 |
SBY Berteriak Mencari Jokowi
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba menyerukan nama "Jokowi" di antara kerumunan anggota DPR dan DPD yang baru saja dilantik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014) siang ini. Peristiwa itu terjadi seusai pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2014-2019.
Begitu keluar dari ruang pelantikan di "Gedung Kura-kura", SBY lalu bersalaman dengan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla dan Presiden ketiga RI BJ Habibie di lobi gedung. SBY kemudian menghentikan langkahnya, seperti mencari seseorang.
Lantaran cukup lama menunggu orang yang ingin ditemuinya, SBY pun berteriak. "Pak Jokowi!" teriak SBY sembari mengangkat kedua tangannya di sekitar mulut.
Melihat SBY mencari-cari Jokowi, pasukan pengamanan presiden (paspampres) pun sibuk menoleh ke kanan-kiri mencari keberadaan Jokowi. Calon presiden ketujuh itu pun tak kunjung tampak.
Salah seorang anggota paspampres lalu memberitahukan bahwa Jokowi telah menunggu di bawah. SBY lalu menunjukkan jarinya ke arah lokasi Jokowi berada.
"Sudah ke sana ternyata, Pak JK," kata SBY.
SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono lalu melanjutkan langkahnya memasuki lift dan meninggalkan tempat acara.
Ini 10 Anggota DPR 2014 dengan Suara Terbanyak di Indonesia
JAKARTA - Pemilu 2014 menjadi kejayaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Perolehan suara empat calon anggota legislatif (caleg) terbanyak diraih politisi PDI-P. Mereka ialah Karolin Margret Natasa, Puan Maharani, I Wayan Koster, dan Rieke Diah Pitaloka.
Berdasarkan sertifikat daftar calon DPR terpilih yang dibacakan Komisi Pemilihan Umum, Rabu (14/5/2014), Karolin meraih suara terbanyak di antara sekitar 6.000 caleg DPR lain. Perolehan suara caleg yang melaju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat itu mencapai 397.481 suara.
Peringkat kedua adalah anggota Komisi I DPR, Puan Maharani. Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu meraih 369.927 suara dari Dapil Jawa Tengah V.
Sementara itu, urutan ketiga diraih oleh Koster dengan perolehan 260.342 suara. Anggota Komisi X DPR itu mencalonkan diri dari Dapil Bali. Adapun Rieke yang maju di Dapil Jawa Barat VII memperoleh 255.064 suara.
Urutan selanjutnya berturut-turut ialah Edhie Baskoro Yudhoyono (Partai Demokrat, 243.747 suara), Nusron Wahid (Partai Golkar, 243.021 suara), Olly Dondokambey (PDI-P, 237.620 suara), Dodi Reza Alex Noerdin (Partai Golkar, 203.246), Hanafi Rais (Partai Amanat Nasional, 197.915 suara), dan Hasan Aminuddin (Partai Nasdem, 190.226 suara).
Dari hasil rekapitulasi KPU, PDI-P menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara 23.681.471 (18,95 persen).
Berikut 10 caleg DPR RI dengan perolehan suara tertinggi.
1. Karolin Margret Natasha (PDI-P): 397.481 suara
2. Puan Maharani (PDI-P): 369.927 suara
3. Wayan Koster (PDI-P): 260.342 suara
4. Rieke Diah Pitaloka (PDI-P): 255.044 suara
5. Edhie Baskoro (Demokrat): 243.747 suara
6. Nusron Wahid (Golkar): 243.021 suara
7. Olly Dondokambey (PDI-P): 237.620 suara
8. Dodi Reza Alex Noerdin (Golkar): 203.246
9. Hanafi Rais (PAN): 197.915 suara
10. Hasan Aminuddin (Nasdem): 190.226 suara
Muhaimin: Sore Ini Partai Pendukung Jokowi-JK Bertambah
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa akan ada partai baru yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut Muhaimin, kepastian dukungan partai baru itu bakal diketahui pada Rabu (1/10/2014) sore nanti.
"Jam 16.00 sore ini semua tuntas, koalisi kita akan solid dan bertambah," kata Muhaimin di sela-sela pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2014-2019, di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Meski demikian, Muhaimin tak bersedia menyampaikan nama partai yang akan bergabung. Saat ditanya apakah partai itu PPP atau Partai Demokrat, ia kembali mengelak.
"Saya belum bisa omongkan, tapi saya yakin sore ini fix," ujar Muhaimin.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, PDI-P siap dikurangi jatah kursi menterinya untuk parpol yang akan bergabung nantinya.
Menurut Tjahjo, tawaran itu hal yang wajar dalam politik selama tidak memberi gangguan pada kondisi koalisi partai pendukung Jokowi-JK. (Baca: Demi Demokrat Gabung Koalisi, PDI-P Siap Dikurangi Jatah Kursi Menteri)
Saat ini, koalisi Jokowi-JK didukung empat parpol yang lolos ke DPR 2014-2019, yakni PDI-P, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Kekuatan koalisi tersebut hanya 207 kursi.
Sementara itu, Koalisi Merah Putih (KMP) berisi lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Kekuatan koalisi itu mencapai 292 kursi DPR. Adapun Demokrat yang belum bergabung ke salah satu kubu memiliki 61 kursi.
Koalisi Jokowi-JK perlu menambah parpol untuk mengamankan dinamika di DPR. Paling dekat ialah pemilihan pimpinan DPR dan MPR 2014-2019. Dengan ditolaknya uji materi UU MD3 oleh Mahkamah Konstitusi, koalisi Jokowi-JK terancam tak mendapat kursi pimpinan DPR jika kalah kekuatan dengan KMP. (Baca: Putusan MK: PDI-P Tidak Otomatis Dapat Kursi Ketua DPR 2014-2019)
Tambahan kekuatan koalisi Jokowi-JK juga diperlukan untuk menghadapi rencana penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang pemilihan kepala daerah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mekanisme pemilihan kepala daerah dalam UU Pilkada ingin diubah kembali dari lewat DPRD menjadi dipilih langsung oleh rakyat. Untuk disahkan menjadi UU, perppu perlu mendapat persetujuan DPR.
Tak Dijanjikan Kursi Pimpinan DPR/MPR oleh PDI-P, PKB Siap Dipinang Gerindra
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan, partainya tak berkoalisi dengan siapa pun dalam hal pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Pemusyawaratan Rakyat. Muhaimin bahkan menyatakan partainya siap dipinang Koalisi Merah Putih (KMP) dalam isu ini meski PKB secara resmi bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.
"Untuk kursi pimpinan MPR dan DPR, kami netral. Jadi kami bisa ke PDI-P, bahkan bisa saja ke Partai Gerindra," ujar dia seusai pelantikan anggota DPR/MPR terpilih di Kompleks Parlemen, Rabu (1/10/2014).
Muhaimin melanjutkan, sikap PKB seperti itu lantaran partainya tak dijanjikan posisi apa pun oleh Koalisi Indonesia Hebat dalam susunan pimpinan DPR/MPR. Dengan demikian, apabila ada ajakan dari koalisi lain, Muhaimin menyatakan akan siap menyambutnya.
"Habis, kami enggak diajak dua-duanya. Jadi mana saja nanti yang ajak kami," ucap dia.
Menurut Muhaimin, hal ini tidak akan berpengaruh pada komitmen PKB pada pembentukan kabinet Jokowi-JK. Untuk kabinet, ujar dia, PKB sudah dipastikan masuk dalam gerbong pemerintahan.
"Kalau di kabinet, kata Pak Jokowi, kami dapat jaminan dapat jatah menteri. Belum tahu berapa, tergantung Pak Jokowi," ucap dia.
Setya Novanto, Ketua DPR 2014-2019
JAKARTA - Koalisi Merah Putih menyapu bersih kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019. Berikut ini adalah susunan pimpinan DPR RI.
Ketua DPR
Setya Novanto (Fraksi Partai Golkar)
Wakil Ketua
Fadli Zon (Fraksi Partai Gerindra)
Agus Hermanto (Fraksi Partai Demokrat)
Fahri Hamzah (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)
Taufik Kurniawan (Fraksi Partai Amanat Nasional)
Penetapan Paket itu pun tanpa hambatan dan langsung disetujui dalam sidang paripurna penetapan pimpinan DPR yang berlangsung dari Rabu (1/9/2014) malam hingga Kamis (2/9/2014) dini hari. Pasalnya, semua partai koalisi merah putih dan partai demokrat kompak mengajukan lima nama itu dalam paket.
"Ternyata dari enam fraksi sama (mengajukannya), dengan demikian hanya ada satu paket. Apa perlu dipilih lagi? Tidak kan. Karena ada satu paket diajukan enam fraksi," ujarnya.
Langsung saja pimpinan sidang Popong Otje Djunjunan mensahkan kelima nama tersebut. Tok!
"Dengan demikian ketua dan wakil ketua terpilih sudah kita dengar besama," kata Popong setelah menyebutkan satu persatu kelima nama itu.
Koalisi Jokowi-JK yang sudah gagal mengajukan paket sebelumnya memutuskan untuk walkout.
sumber : kompas