Jakarta - Ratu Herayani (38) mati lemas di dalam mobilnya di Jalan Raya Serang, KM 25, Balaraja, Tangerang. Usut punya usut, PNS Bogor ini tewas di tangan sang keponakan.
Jasad Ratu ditemukan di dalam mobil bernopol F 1589 JM yang dikendarainya pada Rabu (26/3/2014) sekitar pukul 04.00 WIB.
Yang mengagetkan, Ratu ternyata dihabisi keponakannya dan pamannya sendiri. Berikut empat fakta pembunuhan sadis itu:
Karena Persoalan Uang
Ratu Herayani (38) ditemukan tewas di mobilnya di Balaraja, Tangerang. Hasil visum ada luka memar di tubuhnya. Penyidikan polisi, Ratu tewas karena dibunuh keponakannya.
"Dia minta uang nggak dikasih sama korban. Keponakannya laki-laki," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2014).
Keponakan Ratu diamankan pada Kamis (27/3) malam. Tim Resmob Polda Metro Jaya yang melakukan penangkapan. Seorang pelaku lainnya masih diburu.
Jenazah Ratu ditemukan warga sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu (26/3/2014). Saat salah satu warga akan membuka tokonya, melihat sebuah mobil berjenis Daihatsu Terios terparkir di depan tokonya. Ketika dilihat melalui kaca mobil, warga tersebut menemukan Ratu sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sebelumnya seorang pria sempat terekam CCTV keluar dari mobil yang terparkir tersebut.
Dijemput Paman dan Keponakan di Parung
Ratu Heriyani ditemukan tewas dalam mobilnya di kawasan Balaraja, Tangerang. Korban dibunuh oleh paman dan keponakannya yang sebelumnya menjemputnya di Kantor Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, tempat korban bekerja sebagai PNS.
"Korban dijemput di tempat kerjanya di Parung, Bogor, kemudian diajak ke Serang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (31/3/2014).
Tidak jelas kedua tersangka mengajak korban ke Serang untuk apa, namun dipastikan korban dan kedua tersangka menumpang mobil korban saat itu.
"Setelah sampai di Serang, korban cekcok dengan tersangka Nawawi, paman korban," ujarnya.
Tersangka Nawawi kemudian emosi hingga akhirnya mencekik korban dan menjerat lehernya dengan menggunakan kerudung. Saat itu, tersangka Heri, keponakan korban yang juga ada di dalam mobil, ikut membatu Nawawi.
"Dan setelah meninggal, mayat dan mobilnya dibuang di Balaraja, Tangerang," pungkasnya.
Dijerat dengan Kerudung Hingga Tewas
Ratu Heriyani (38), PNS Kecamatan Parung, Bogor ditemukan tewas di dalam mobil di Balaraja, Tangerang. Korban dibunuh oleh paman dan keponakannya sendiri di dalam mobil tersebut dengan cara dijerat menggunakan kerudung yang dipakai korban.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, awalnya korban ribut dengan tersangka Nawawi (32) yang merupakan paman korban.
"Korban kemudian dicekik dan dijerat dengan kerudung korban hingga akhirnya tewas," ujar Rikwanto, Senin (31/3/2014).
Adapun, korban tewas di Serang, Banten. Mayat korban beserta mobilnya kemudian dibuang di Jalan Raya Serang KM 25, Balaraja, Tangerang, Banten.
Jenazah Ratu ditemukan warga sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu (26/3/2014). Saat salah satu warga akan membuka tokonya, melihat sebuah mobil berjenis Daihatsu Terios terparkir di depan tokonya. Ketika dilihat melalui kaca mobil, warga tersebut menemukan Ratu sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sebelumnya seorang pria sempat terekam CCTV keluar dari mobil yang terparkir tersebut.
Hasil visum jenazah Ratu menunjukkan adanya luka memar di mulut, jari kiri dan terdapat bintik-bintik di paru-paru korban. Korban diduga mati lemas karena dibekap di dalam mobil bernopol F 1589 JM yang dikendarainya. Diduga korban dibunuh di luar Balaraja, kemudian dibuang di kawasan tersebut.
2 Kerabat Pencabut Nyawa
Dua pelaku pembunuhan Ratu Heriyani (38), PNS Parung Bogor yang ditemukan tewas di dalam mobil di Balaraja, Tangerang, telah ditangkap aparat Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kedua pelaku adalah paman dan keponakan korban.
"Kedua tersangka adalah paman dan keponakan korban, tetapi saya belum tahu apakah mereka ini ayah-anak atau bukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada detikcom, Senin (31/3/2014).
Kedua tersangka yakni Nawawi (32) dan Heri Sugoro (24). Nawawi ditangkap di Subang, Jawa Barat, sementara Heri ditangkap di Batang, Jateng.
"Yang lebih dahulu ditangkap yaitu Heri, baru Nawawi," ucap Rikwanto.
Motif pembunuhan berdasar keterangan sementara kedua tersangka, karena sakit hati tidak diberi pinjaman uang oleh korban.
"Mau pinjam uang tetapi tidak dikasih sama korban," imbuhnya.
sumber : detik