![]() |
Afrisca Buka Celananya |
Jakarta - Komplotan cleaning service di Jakarta International School (JIS) nekat melakukan aksinya karena ada pembiaran. Begitu sekali aksi dilakukan, mereka tak mendapatkan tindakan hukuman. Alhasil, kejahatan seksual pada korban pun diulangi.
"Anak murid kena kekerasan seksual dan tidak ada masalah dan tetap sekolah jadi tunggu waktu saja, dilakukan lagi," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
5 Pelaku sudah ditetapkan tersangka yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z. Para tersangka pria ini terkena penyakit herpes.
"Setelah kami himpun, ada 7 peristiwa di dalam 1 hari. Dan dua peristiwa pada 20 Maret. Para pelaku tidak mengenal korbannya," terang Heru.
Para pelaku diketahui melakukan aksinya lebih dari satu kali. Mereka juga berkomplot dan saling membantu.
Afrischa & 2 Cleaning Service Berpenyakit Herpes Tersangka Baru Kasus JIS
Jakarta - Setelah melakukan gelar perkara, penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya secara resmi meningkatkan status 3 orang petugas cleaning service di TK Jakarta International School yang sebelumnya diperiksa sebagai saksi. Ketiganya kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap satu murid TK JIS.
"Setelah penyidik melakukan gelar perkara, akhirnya memutuskan bahwa ketiganya memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2014).
Ketiga tersangka baru ini yakni Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z, petugas cleaning service yang dinyatakan memiliki penyakit herpes. Ketiga tersangka adalah pegawai perusahaan outsourcing PT ISS Indonesia.
"Saat ini ketiganya masih diperiksa oleh penyidik," imbuh Heru.
Pada pemeriksaan awal, Afrischa membantah telah terlibat dalam tindak pidana kekerasan seksual tersebut. Ia juga mengaku tidak kenal dengan korban.
"Pada saat kejadian, dia memang melihat ada anak laki-laki posisinya di lorong dekat toilet. Anak itu posisinya tertunduk tetapi ditanya tidak kenapa-kenapa," ujar Faisal, pengacara Afrischa, Kamis (24/4) kemarin.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan 2 orang tersangka dalam kasus tersebut yakni Agun Iskandar dan Virgiawan Amin alias Awan. Kedua tersangka melakukan perbuatan cabul terhadap korban di dalam toilet JIS secara bergantian.
3 Tersangka Baru Kasus Kekerasan Seksual TK JIS Sudah Ditahan
Jakarta - Polisi kembali menetapkan tiga orang tersangka baru dalam kasus kekerasan seksual murid TK Jakarta International (JIS). Ketiganya yang juga merupakan petugas cleaning service di TK JIS kini sudah ditahan.
"Sudah ditahan dan sekarang masih menjalani pemeriksaan," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto, Sabtu (26/4/2014).
Ketiga orang tersebut adalah Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z, petugas cleaning service yang dinyatakan memiliki penyakit herpes. Mereka sebelumnya diperiksa sebagai saksi.
Awalnya, Afrischa membantah dirinya terlibat dalam tindak pidana kekerasan seksual tersebut dan tak mengenal korban.
Afrischa hanya mengatakan dirinya melihat ada anak laki-laki di lorong dekat toilet yang sedang tertunduk. Dia mengaku saat ditanyai, anak tersebut berkata tidak kenapa-kenapa.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan 2 orang tersangka dalam kasus tersebut yakni Agun Iskandar dan Virgiawan Amin alias Awan.
Ini Peran Afrisca Tersangka Kekerasan Seksual di JIS pada Korban
Jakarta - Afrisca Setyani perempuan cleaning service telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS). Afriyani diketahui ikut membantu para tersangka pria kala menyodomi korban. Dia juga ikut melakukan tindakan kejahatan.
"Wanita Af ikut meembuka baju dan masukkan jarinya ke anus korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
Pihak kepolisian sudah menyita HP milik Afrisca. Dia juga sudah diperiksa beberapa kali. Sedangkan para tersangka pria, 4 yang lain yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z terbukti menyodomi korban.
"Terhadap tersangka pria melakukan kekerasan seksual dengan sodomi," tutup Rikawanto.
Sesama Pelaku Kejahatan Seksual di JIS Ada Hubungan Spesial
Jakarta - Para pelaku kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) ternyata memiliki hubungan spesial diantara mereka. Sebelum melakukan kejahatan pada korban siswa TK di JIS mereka telah melakukan sesama mereka.
"Dari pelaku diketahui bahwa tersangka AW dan ZA bergantian melakukan hubungan berdua dari bulan September, November, Desember 2013," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
Heru menjelaskan, para pelaku ini memang berkomplot dan saling mengetahui. Polisi sudah menetapkan 5 tersangka dalam kasus ini yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z. Para tersangka pria ini terkena penyakit herpes.
"Pada saat peristiwa pertama pada korban, mereka sudah saling mengetahui dan orangnya itu-itu saja," tutup Heru.
Para tersangka kini ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Kejahatan Seksual di JIS, Afrisca Diduga Memiliki Penyimpangan
Jakarta - Afrisca tersangka wanita pelaku kejahatan seksual terhadap murid TK JIS berperan memegangi korban saat pelaku lain melakukan perbuatan bejat. Sambil memegangi, Afrisca anehnya membuka celananya dan merasa mendapatkan kepuasaan.
Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto mengutarakan, diduga tersangka Afrisca memiliki kelainan seksual. "Ia ada penyimpangan," ujar Heru kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (26/4/2014).
Selain Afrisca, polisi juga telah menetapkan dua tersangka lain yaitu Zaenal dan Sy. Hingga saat ini sudah ada 5 tersangka yang sudah ditetapkan.
"Kita masih mencari satu pelaku lagi yang juga melakukan tindakan asusila," ujar Heru.
5 Tersangka Kekerasan Seksual di JIS Dihadirkan Polisi, Wajah Ditutup Pakai Topeng
Jakarta - Polisi menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS). Kini, total ada 5 tersangka yakni yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria berinisial S dan Z.
Dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014), mereka dihadirkan polisi. Kelimanya memakai baju tahanan warna oranye. Wajah mereka juga ditutupi topeng dari karton.
Tak ada kata-kata yang diucapkan para tersangka. Mereka menunduk dan kemudian menghadap ke tembok. Kelimanya diduga berkomplot melakukan sodomi pada korban siswa TK di JIS.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menyampaikan, bahwa mereka saling membantu melakukan aksinya. Sesama mereka juga ada hubungan spesial. Sebelum menyodomi korban, para pelaku juga pernah saling menyodomi.
"Ya mereka melakukan karena ingin dan sesama mereka sudah biasa," tutup Heru.
Polisi Pastikan Korban Kejahatan Seksual di JIS Lebih dari 1 Anak
Jakarta - Polisi sudah menetapkan 5 tersangka kasus kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS). Mereka sudah ditahan dan akan menjalani proses hukum. Polisi juga sudah memeriksa para pelaku dan diduga ada lebih dari satu anak yang menjadi korban.
"Setelah kami himpun, ada 7 peristiwa di dalam 1 hari dan dua peristiwa pada 20 maret. Para pelaku tidak mengenal korbannya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
Pelaku juga nekat melakukan perbuatan itu karena korban yang dikerjai, tetap masuk sekolah dan seolah tak ada masalah. "Anak murid kena kekerasan seksual tetap sekolah, jadi dilakukan lagi," terang Heru.
Para pelaku nekat melakukan tindakan biadab itu karena antar sesama mereka sudah terbiasa melakukan. "Ya karena ingin karena sesama mereka sudah biasa," tutup Heru.
Di Jam Makan Siang di Toilet JIS, Ini Rangkaian Kebiadaban para Tersangka
"Mereka melakukannya di jam 10-12 siang, mendekati jam-jam istirahat," terang Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).
Heru kemudian menuturkan aksi para pelaku. Diduga korban lebih dari satu anak. Untuk salah satu korban yang sudah melapor, diketahui mengalami sejumlah kejadian.
Pada 3 Februari 2014 di toilet Anggek bawah, tiga orang pelaku yakni Awan, Zaenal, dan Agun saling membantu melakukan kejahatan pada korba, "Saudara Zaenal lakukan Awan membantu, dan sebaliknnya Agun memegang Awan melakuka," terang Heru.
Korban saat itu sedang berada di toilet, kemudian pelaku Zaenal menyergap korban dan menggilir bergantian.
"Kejadian kedua, di bulan Februari, pelakunya Zaenal, Awan, dan S. Dan satu lagi di cari. Masih korban yang sama. Mereka saling bergantian membantu, SY lakukan pelaku lain memegangi dan yang lain jaga di pintu," terang Heru.
Kemudian, masih di bulan Februari, pelakunya Awan, Afriani, dan Agun. "Di sini Aw membuka celana korban kemudian membuka celananya sendiri, setelah itu AW melakukan perbuatan ke korban dan Af memegangi. Kemudian Ag melakukan, Aw memegangi Af jaga pintu," terang Heru.
Juga pada 14 Februari, masih korban yang sama, pelaku Zaenal, Afrisca memegangi, dan seorang pelaku yang lain. Korban juga digilir bergantian. Korban kembali mengalami kekerasan seksual lagi pada 17 Maret 2014, pelaku Zaenal, SY, dan seorang lagi sedang dicari.
"Pada 20 maret 2014 ada dua peristiwa, korban tidak dikenal. Lokasi di toilet gymnastic, pelaku Awan, Sy, dan seorang lagi kita cari. Modus sama saling membantu," tutup Heru.
Tersangka Kejahatan Seksual di JIS Bunuh Diri di Toilet Polda
Jakarta - Azwar, tersangka kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) bunuh diri di toilet ruang pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Tersangka Azwar, pelaku pelecehan seksual meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014) malam.
Tersangka Azwar diketahui meninggal ketika berada di tahanan toilet sekitar pukul 11.55 WIB tadi siang. "Sekitar 5 menit kemudian anggota merasa curiga dan pegawai harian lepas mendengar seperti suara orang mengorok," lanjutnya.
Karena curiga, petugas mendobrak pintu toliet. Tubuh Azwar ditemukan sudah melintang di lantai toilet. Petugas langsung membawa ke Dokkes PMJ untuk dilakukan pertolongan pertama dan kemudian dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati.
Tersangka Kejahatan Seksual JIS Bunuh Diri dengan Minum Pembersih Lantai
Jakarta - Azwar, tersangka kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) bunuh diri di dalam toilet saat diperiksa penyidik di Mapolda Metro Jaya. Diduga Azwar tewas karena meminum cairan pembersih lantai.
"Diduga tersangka Azwar telah meminum cairan beracun dan cairan itu masih tersisa di mulutnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Rikwanto dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014).
Mulanya Azwar yang tengah diperiksa penyidik, minta izin ke toilet sekitar pukul 11.55 WIB. Lima menit kemudian petugas curiga mendengar suara dari dalam toilet seperti orang berdengkur.
Karena curiga, petugas mendobrak pintu toliet. Tubuh Azwar ditemukan sudah melintang di lantai toilet. Petugas langsung membawa ke Dokkes PMJ untuk dilakukan pertolongan pertama dan kemudian dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati.
Sekitar pukul 18.00 WIB, penyidik mendapat kabar Azwar telah meninggal dunia. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik menemukan botol pembersih lantai merek Porstex.
"Dan pewangi kamar mandi dalam keadaan tutupnya terbuka dan cairannya berceceran," sebut Rikwanto.
Polisi: Tersangka Kejahatan Seksual di JIS Bunuh Diri Diduga karena Malu
Jakarta - Tersangka kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS), Azwar bunuh diri di toilet kantor unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolda Metro Jaya. Diduga Azwar nekat mengakhiri hidupnya karena malu terlibat dalam kasus kejahatan seksual.
"Diduga tersangka meminum cairan (pembersih lantai) untuk bunuh diri karena malu atas perbuatannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Rikwanto dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014).
Azwar diketahui tergeletak di lantai toilet dalam keadaan tak sadarkan diri. Ditemukan juga botol pembersih lantai dan pewangi kamar mandi yang isinya berceceran di lantai.
Mulanya Azwar meminta izin ke toilet sekitar pukul 11.55 WIB saat diperiksa penyidik. 5 menit kemudian petugas curiga mendengar suara dari dalam toilet.
Saat pintu toilet didobrak, tubuh Azwar ditemukan melintang di lantai. Azwar dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jaktim setelah sempat dibawa ke Dokkes PMJ untuk pertolongan pertama.
Sekitar pukul 18.00 WIB, penyidik mendapat kabar Azwar telah meninggal dunia. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik menemukan botol pembersih lantai merek Porstex dan pengharum ruang toilet.
"Saat ini jenazah tersangka Azwar sedang dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian. Untuk botol Porstex sudah disita sebagai barang bukti dan dibawa ke RS Kramat Jati sebagai pembanding," ujar Rikwanto.
Dre@ming Post______
sumber : detik