PKS: Memalukan, Pengakuan Mengejutkan Dahlan Iskan di Depan Presiden SBY - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , » PKS: Memalukan, Pengakuan Mengejutkan Dahlan Iskan di Depan Presiden SBY

PKS: Memalukan, Pengakuan Mengejutkan Dahlan Iskan di Depan Presiden SBY

Written By Dre@ming Post on Senin, 06 Januari 2014 | 07.39

"Saya mengaku salah," ujar Dahlan berteriak seusai rapat terbatas dengan Presiden di bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1/2014).
Pengakuan Mengejutkan Dahlan Iskan di Depan Presiden SBY

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai pemegang saham PT Pertamina (persero) ikut andil dalam kenaikan harga elpiji 12 kg. Dahlan pun mengaku salah telah meminta Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg.

"Saya mengaku salah," ujar Dahlan berteriak seusai rapat terbatas dengan Presiden di bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1/2014).

Dahlan menjelaskan alasannya ia setuju Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg, karena desakan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pasalnya BPK telah mengaudit kerugian Pertamina sampai Rp 22 triliun dari tahun 2009 sampai tahun 2012.

Dengan adanya kerugian sebesar itu, Pertamina diminta BPK untuk melakukan pembenahan di dalam tubuh perseroan. Langkah yang diambil Pertamina adalah menaikkan harga elpiji 12 kg.

"Yang penting Pertamina memenuhi permintaan dari hasil audit BPK. Tapi dianggap ketinggian," ungkap Dahlan.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya mengatakan pemerintah harus berkoordinasi dengan BPK mengenai tindakan Pertamina yang menaikkan harga elpiji demi menurunkan kerugian.

Mantan Direktur Utama PLN itu menjelaskan pihak pemerintah akan berkonsultasi dengan BPK selama 1x24 jam membahas kenaikkan harga elpiji. Namun Dahlaan sadar jika tidak dinaikan harga elpiji 12 kg. Pertamina akan terus merugi. "Besok harus konsultasi dengan BPK. Kerugian Elpiji itu kan sejak tahun 2009," jelas Dahlan.

Hanya Dahlan Iskan Yang Bisa Menurunkan Harga Gas Elpiji

PT Pertamina (persero) akan kembali melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal itu atas desakan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali harga jual elpiji 12 kg.

Menteri Koordinator Hatta Rajasa menjelaskan hanya para pemegang saham Pertamina yang bisa mengubah harga jual elpiji saat ini. Hatta pun menegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai wewenang terbesar dalam mengubah harga elpiji 12 kg.

"Karena mekanismenya melalui RUPS, dalam BUMN ya Menteri BUMN, dia yang menetapkan," ujar Hatta Rajasa setelah rapat terbatas dengan Presiden RI di bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1/2013)

Selain itu Hatta juga meminta agar Pertamina melakukan peninjauan kembali di dalam RUPS. Karena di dalam RUPS tersebut harga elpiji 12 kg ditentukan.

"Pemerintah minta RUPS untuk melakukan peninjauan kembali," ungkapnya.Hatta beserta jajaran Kementerian terkait, juga akan melakukan konsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan. Pasalnya Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg atas desakan audit BPK yang menemukan kerugian perseroan sebesar 22 triliun.

"Kita akan konsultasi dengan BPK, karena ini rekomendasi BPK," papar Hatta. Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku telah melakukan kesalahan dengan menaikkan harga elpiji 12 kg. Alasan Dahlan menaikkan harga elpiji untuk menyelamatkan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang migas. "Saya mengaku salah, semua salah saya," ujar Dahlan berteriak kencang.

Politisi PKS: Memalukan Dagelan yang Dipertontonkan SBY-Dahlan Iskan

Politisi PKS Indra mengeritik kenaikan harga elpiji 12 kg yang dilakukan Pertamina. Ia menilai publik disuguhi adegan lawakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Sangat memalukan dan memuakkan dagelan yang dipertontonkan oleh SBY - Dahlan Iskan dalam kasus kekisruhan kebijakan kenaikan gas elpiji 12 kg," kata Indra dalam keterangannya, Minggu (5/1/2014).

Ketua DPP PKS itu mengatakan kenaikan harga elpiji dari Rp 70.200 menjadi Rp 117.708 jelas menimbulkan dampak yang besar terhadap masyarakat. Kenaikan elpiji 12 kg memberikn efek domino naiknya harga-harga barang dan memicu inflasi.

Ia mengatakan setelah pemerintah melalui PT Pertamina dengan penuh kesadaran menaikan gas elpiji 12 kg, yang pada akhirnya menimbulkan kekisruhan. Mulai dari persoalan kenaikan yang begitu tinggi, persoalan kelangkaan pasokan, hingga banyaknya pihak yang menolak kenaikan elpiji 12 kg.

"Tiba-tiba Presiden SBY tanpa rasa berdosa menyatakan penolakannya atas kenaikan gas elpiji 12 kg tersebut," ungkapnya.

Padahal, kata Indra, kenaikan gas elpiji 12 kg merupakan kebijakan pemerintah atau setidaknya PT Pertamina melalui persetujuan pemerintah.

"Dagelan yang nggak lucu ini juga disempurnakan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan yang dengan entengnya mengaku salah atas kekisruhan yang terjadi sebagai akibat karena kurangnya koordinasi," ungkapnya.

Padahal sebelumnya, tutur Indra, Menteri Perekonomian mengungkapkan keputusan kenaikn elpiji 12 kg telah disetujui dalam Rapat RUPS PT Pertamina. "RUPS itu kan Menteri BUMN, jadi sebetulnya BUMN (Menteri) sudah tahu duluan bahwa itu naik," katanya.

Indra pun mengaku tidak mengerti apakah SBY sedang cuci tangan atas kebijakan pemerintahannya yang tidak pro rakyat atau presiden sudah tidak dianggap lagi oleh para pembantunya.

"Sehingga pembantunya membuat kebijakan yang bertentangan dengan kemauan sang presiden, ataukah ini bukti bahwa pemerintahan SBY tidak efektif lagi. Begitu menyedihkannya pemerintahan kita ini," ujarnya.

Ia pun saya mendesak pemerintah agar jangan hanya basa-basi dan melakukan evaluasi sesegera mungkin. "Serta segera menghentikan smua dagelan tersebut," imbuh anggota Komisi IX DPR itu.

Cara Pertamina Hadapi Panic Buying Atas Gas Elpiji 3 Kg

TANJUNG REDEB - External Relation PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional VI Kalimantan RUDY Biantoro, memberikan kabar terbaru terkait kenaikan harga gas LPG nonsubsidi. Pertamina, menurut Rudy saat ini tengah bersiap mengantisipasi masyarakat yang ‘migrasi’ dari LPG 12 kilogram ke LPG bersubsidi 3 kilogram.

“Saya baru saja menerima instruksi dari Pertamina pusat, kita diminta untuk bersiap mengantisipasi migrasi dari (LPG) 12 kilogram ke 3 kilogram,” kata Rudy saat menghubungi Tribun via telepon, Minggu (5/1/2013).

Karena itu, Rudy mengatakan, pihaknya akan melakukan penambahan tabung gas LPG 3 kilogram jika banyak permintaan dari masyarakat. Hal ini juga untuk mengatispasi terjadinya panic buying.

"Berapapun yang diminta oleh masyakat, kita siap untuk memenuhi. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir. Karena kita tidak bicara soal premium (BBM), pasokan gas aman,” ungkapnya.

Selain itu, Rudy juga menegaskan, Pertamina tidak akan menaikan harga gas bersubsidi. "Untuk elpiji 3 kilogram tidak mengalami kenaikan harga dan tetap diberikan subsidi pemerintah, jadi masyarakat tak perlu khawatir," katanya lagi.

Pernyataan Rudy ini juga sekaligus untuk mengklarifikasi pernyataan sebelumnya kepada Tribun. Sebelumnya, Rudy mengatakan pihaknya tidak akan menambah LPG ukuran 3 kilogram. "Sejak adanya kenaikan harga elpiji 12 kilogram maka kami tidak lagi menyediakan tabung baru untuk ukuran 3 kilogram, sampai keadaan kembali normal. Ini untuk menghindari lonjakan peralihan penggunaan elpiji 3 kilogram," kata Rudy, Jumat lalu.

Kalaupun nanti terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram, maka Pertamina siap melakukan operasi pasar di kawasan tersebut. "Kami siap operasi pasar di daerah tersebut, sesuai dengan permintaan masyarakat. Bila memang di daerah tersebut terjadi kelangkaan," ujarnya.

“Tapi kita baru saja mendapat instruksi dari pusat, hari ini (Minggu 5/1/2014) kita dapat instruksi untuk menambah gas LPG 3 kilogram kalau masyarakat membutuhkan,” katanya lagi. Rudy menambahkan, untuk mengantisipasi permintaan pasar, Pertamina akan menyiapkan 6.193 metric ton gas LPG bersubsidi.

“Untuk bulan Januari dan Februari 2014, rencana kita tambah pasokan gas LPG 3 kilogram, setiap bulan 6.193 metric ton. Kita juga akan mengumumkan agen-agen penyalur LPG resmi melalui Tribun Kaltim, sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan LPG,” katanya.

sumber : tribun
Share this article :

Visitors Today

212,752
 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka