Jakarta, Belakangan India menjadi terkenal karena
maraknya kasus perkosaan yang terjadi di negara dengan mayoritas
penduduk beragama Hindu tersebut. Prihatin akan kondisi itu, tiga
mahasiswa teknik asal India mengembangkan pakaian dalam anti-perkosaan.
Pakaian dalam berupa kamisol atau biasa disebut dengan kemben ini dilengkapi dengan sensor tekanan yang dijahit di sekitar area payudara sehingga dapat mendeteksi jika ada tangan yang mencoba meraba-raba dengan kasar lalu mengirimkan sengatan yang kekuatannya sama besar dengan pistol setrum pada si peraba.
Yang tak kalah hebat, produk ini juga mampu mengirimkan pesan ke polisi serta keluarga korban untuk memberitahukan tentang adanya percobaan pemerkosaan yang dialami si korban.
Pakaian dalam yang diberi nama Society Harnessing Equipment (SHE) ini diciptakan oleh tiga mahasiswa teknik dari Chennai, India setelah mendengar kabar perkosaan brutal yang menimpa seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun di New Delhi pada bulan Desember.
"Seseorang yang mencoba menganiaya atau memerkosa seorang gadis akan mendapatkan sengatan seketika sensor tekanan yang ada di pakaian dalam ini diaktifkan," ungkap salah satu penemu, Manisha Mohan seperti dilansir The Sun, Jumat (4/4/2013).
Manisha pun menjelaskan alasan ia dan kedua rekannya, Niladri Basu dan Rimpi Tripathy memutuskan untuk menempatkan sensor itu setelah melakukan survei dan mendapati fakta bahwa sebagian besar wanita korban pemerkosan pertama kali diraba di bagian payudaranya.
Wanita pengguna pakaian dalam ini sendiri akan terlindung dari sengatan listrik karena adanya isolasi polimer yang terletak di dalam bra. Desainnya sendiri telah disempurnakan oleh ketiga penemu sehingga diharapkan produk ini dapat segera dipasarkan pada akhir bulan April ini.
Pakaian dalam berupa kamisol atau biasa disebut dengan kemben ini dilengkapi dengan sensor tekanan yang dijahit di sekitar area payudara sehingga dapat mendeteksi jika ada tangan yang mencoba meraba-raba dengan kasar lalu mengirimkan sengatan yang kekuatannya sama besar dengan pistol setrum pada si peraba.
Yang tak kalah hebat, produk ini juga mampu mengirimkan pesan ke polisi serta keluarga korban untuk memberitahukan tentang adanya percobaan pemerkosaan yang dialami si korban.
Pakaian dalam yang diberi nama Society Harnessing Equipment (SHE) ini diciptakan oleh tiga mahasiswa teknik dari Chennai, India setelah mendengar kabar perkosaan brutal yang menimpa seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun di New Delhi pada bulan Desember.
"Seseorang yang mencoba menganiaya atau memerkosa seorang gadis akan mendapatkan sengatan seketika sensor tekanan yang ada di pakaian dalam ini diaktifkan," ungkap salah satu penemu, Manisha Mohan seperti dilansir The Sun, Jumat (4/4/2013).
Manisha pun menjelaskan alasan ia dan kedua rekannya, Niladri Basu dan Rimpi Tripathy memutuskan untuk menempatkan sensor itu setelah melakukan survei dan mendapati fakta bahwa sebagian besar wanita korban pemerkosan pertama kali diraba di bagian payudaranya.
Wanita pengguna pakaian dalam ini sendiri akan terlindung dari sengatan listrik karena adanya isolasi polimer yang terletak di dalam bra. Desainnya sendiri telah disempurnakan oleh ketiga penemu sehingga diharapkan produk ini dapat segera dipasarkan pada akhir bulan April ini.
sumber : detik