JAKARTA - Diduga cintanya ditolak,
Mochamad Zikra (30) nekat membakar diri di depan rekan kerjanya, Santi
Diosaka Gumelar (26), wanita yang ia taksir. Zikra dan Santi adalah
karyawan bagian keuangan PT Indah Cargo Logistik di Jalan Haji Karim RT
04 RW 05, Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur.
Zikra
membakar diri menggunakan bensin yang dibawanya dalam empat botol air
mineral ukuran sedang. Zikra akhirnya tewas setelah beberapa saat
mendapat perawatan di RSUD Pasar Rebo. Ia menderita luka bakar hebat,
sekitar 60 persen, di wajah, seluruh lengan, bahu, dan sebagian
tubuhnya.
Selain Zikra dan Santi, Nuroh (26), karyawan yang satu
ruangan dengan mereka, juga menderita luka bakar. Santi menderita luka
bakar 40 persen di wajah dan tubuhnya. Sementara Nuroh menderita luka
bakar di kedua pergelangan tangan dan pelipis.
Aksi nekat warga
Jalan Raya Susukan, RT 01 RW 01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas,
Jakarta Timur, itu dilakukan di tempatnya bekerja. Dari hasil
penyelidikan polisi, Santi, warga Jalan H Karim RT 04 RW 05, Kelurahan
Setu, Cipayung, Jakarta Timur, sudah memiliki suami sehingga sangat
wajar Santi menolak permohonan cinta Zikra.
Aksi bakar diri Zikra
tergolong nekat. Saat api sudah memenuhi wajah dan tubuhnya yang
disiram bensin, Zikra juga berusaha mendekap Santi. Beruntung, Santi
berhasil ditolong Nadia (32), atasan mereka yang saat itu datang karena
mendengar keributan.
Kanit Reskrim Polsektro Cipayung Ajun
Komisaris Entong saat ditemui di RSUD Pasar Rebo, Rabu (27/3/2013)
malam, menjelaskan, dari pemeriksaan sementara, motif Zikra membakar
diri dan mengajak Santi agar ikut terbakar adalah asmara. Menurut
Entong, selama dua tahun Zikra bekerja di perusahan jasa ekspedisi, ia
menaruh hati pada Santi.
"Namun, karena sudah berkeluarga, Santi
menolak cinta Zikra," kata Entong. Tak ayal, Zikra nekat membakar diri
dengan bensin. Saat api membakar tubuhnya, ia berusaha mendekap Santi.
Jenazah
Zikra disemayamkan di RSUD Pasar Rebo dan akan diotopsi, sedangkan
Santi akhirnya dilarikan ke RSCM setelah sesaat dirawat di RSUD Pasar
Rebo. Sementara Nuroh, sampai Rabu malam, masih dirawat di Ruang Dahlia
lantai V Kamar 10 RSUD Pasar Rebo.
Bukan kebakaran biasa
Kapolsektro
Cipayung Komisaris Ua Triyono menuturkan, peristiwa ini awalnya
dianggap kebakaran biasa. Sebab, saat itu api melalap satu ruangan
kecil kantor PT Indah Cargo Logistik.
Namun, tutur Triyono, di
lokasi kejadian polisi menemukan empat botol air mineral berbau bensin.
Karena itu, polisi menduga kasus ini bukanlah kebakaran biasa.
"Berdasarkan saksi-saksi di lapangan, kami duga ada hubungan asmara yang
terjadi di balik kebakaran itu," ujar Triyono.
Menurut Triyono,
dari keterangan saksi bernama Nadia (32), atasan ketiga korban,
kebakaran diketahui bermula dari teriakan dua orang korban luka, yakni
Santi dan Nuroh, dari ruangan bagian keuangan. Saat Nadia ke ruangan
itu, ia melihat api sudah membakar dan membalut tubuh Zikra.
Menurut
Triyono, Nadia juga menyaksikan Zikra yang tubuhnya terbakar berusaha
mendekap Santi dan menarik tangannya. "Namun, saksi menolong dengan
menarik tangan korban Santi. Tapi, Santi ditarik lagi oleh Zikra yang
badannya sudah terbakar. Jadi, ada tarik-tarikan atas Santi antara
Nadia dan Zikra, yang tubuhnya terbakar," beber Triyono.
Beruntung,
Santi berhasil melepaskan diri dari dekapan Zikra. Nuroh yang berada
tak jauh dari mereka juga turut menderita luka bakar ringan. Santi dan
Nuroh berlari ke arah luar ruangan untuk memadamkan api di tubuhnya.
Dibantu rekan kerja lainnya, api di tubuh kedua wanita itu dipadamkan.
Sementara
tubuh Zikra masih berkobar api. Karyawan lain lalu memadamkan api di
tubuh Zikra dengan karung basah, dan membawanya ke RSUD Pasar Rebo.
"Kami melakukan cek TKP. Kami juga menyita empat botol air mineral
berisi bensin, memeriksa saksi-saksi. Kami masih menyelidiki lebih
dalam," ucap Triyono.
sumber : kompas