Kampanye Sepi Win-HT Marah, Fadlizon Diancam, Prabowo Bermasalah - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , , » Kampanye Sepi Win-HT Marah, Fadlizon Diancam, Prabowo Bermasalah

Kampanye Sepi Win-HT Marah, Fadlizon Diancam, Prabowo Bermasalah

Written By Dre@ming Post on Minggu, 06 April 2014 | 09.33

Ketika musik dangdut dihentikan dan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Hanura, Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo memasuki lapangan, massa yang hadir justru berhamburan keluar stadion
Anies Baswedan Sebut Prabowo Bermasalah

JAKARTA - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan mengaku enggan jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Dia mengaku tidak ingin menjadi bagian dari kelompok orang yang bermasalah.

"Orang bermasalah melenggang tak ditantang. Jika orang itu bermasalah, mengapa harus menjadi bagian dari. Apakah masalahnya kriminal, membanjiri daerah dengan lumpur, itu semua masalah. Kita justru jangan jadi bagian dari yang bermasalah," kata Anies dalam acara Mengadili Anies di Jakarta, Sabtu (5/4/2014).

Anies mengungkapkan itu saat menjawab pertanyaan hadirin soal kesediaannya menjadi bakal cawapres Prabowo. Menurut Anies, masa lalu Prabowo terkait tragedi 1998, tidak bisa dipungkiri. Proses hukum dalam kasus itu, harus tetap berjalan.

Anies juga menilai, masyarakat tidak bisa lagi hidup di bawah rezim otoriter. "Kalau hidup di otoriter, pilarnya rasa takut. Tapi kalau di negara terbuka kan kepercayaan, ini lah yang dijaga," ucap Anies.

HT: Kita Buktikan 9 April, Hanura Menang atau Tidak

JAKARTA - Kampanye akbar Partai Hanura di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (5/4/2014) siang, tak sesuai dengan yang dibayangkan. Kader dan simpatisan yang semula ditargetkan hingga 150 ribu orang, ternyata tidak tercapai.

Apa kata pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura, Wiranto dan Harry Tanosoedibjo? Harry berdalih, sepinya kader dan simpatisan yang hadir itu baru terjadi menjelang sore hari. Di pagi hari simpatisan yang datang sangat banyak.

"Kalo Anda datang di awal, penuh. Dari awal penuh tapi banyak yang di luar," kata Harry ditemui seusai penyelenggaraan kampanye.

Ketika didesak lebih jauh mengenai kampanye yang sepi itu, Harry justru terlihat emosi. Dengan nada agak meninggi, dia menantang wartawan untuk melihat perolehan suara Hanura pada 9 April mendatang.

"Begini deh, kita buktikan nanti pemilu 9 April (Hanura) menang atau tidak?" katanya. Ketika disinggung soal survei yang masih menempatkan Hanura di partai papan tengah atau bawah, dia juga enggan menanggapinya. "Kita bukan bicara soal masalah itu (survei), tahun ini menang," ujar HT lagi.

Wiranto juga terlihat emosi saat disinggung mengenai sepinya para kader dan simpatisan itu. Dia bahkan enggan menjawab pertanyaan wartawan itu. "Tadi saya kasih kesempatan (saat konferensi pers) kenapa sekarang baru tanya," katanya dan langsung meninggalkan wartawan.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 14.00 WIB, masih banyak bangku di tribun yang kosong. Di bagian bawah Stadion GBK memang terisi hampir penuh. Namun kursi di tribun bagian atas hanya terisi sedikit saja. Para kader dan simpatisan itu terlihat asyik menikmati hiburan yang disajiikan dua penyanyi dangdut, Ayu Ting-Ting dan Nasar KDI.

Namun ketika musik dangdut dihentikan dan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Hanura, Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo memasuki lapangan, massa yang hadir justru berhamburan keluar stadion.

Fadli Zon Mengaku Dikirim SMS Bernada Ancaman

Surabaya - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, belakangan ini mengaku kerap menerima SMS bernada ancaman dari orang tidak dikenal. Selain mengancam dirinya, SMS itu juga mengancam keluarga.

"Saya sendiri dapat ancaman melalui SMS, dari siapa nya tidak jelas," ujar Fadli di Surabaya, Sabtu (5/4/2014).

Fadli menuturkan, ancaman yang dia terima tidak hanya sekali, namun berkali-kali. Dan ancaman tersebut tidak hanya ditujukan kepada dirinya melainkan juga keluarganya.

"Saya dapat dari orang yang berbeda-beda dan mengancam keluarga saya juga. Yang isi ancamannya, kami tahu dimana rumah kamu, dimana anak kamu bersekolah," jelas Fadli.

Namun dirinya tidak takut dengan acanaman tersebut. Menurutnya itu hanyalah risiko di dalam dunia politik.

"Itu hanya risiko di dunia politik dan kami tidak takut. Ini ada pihak-pihak yang menginginkan pemilu tidak damai. Kalau dari Gerindra, kita terang-terangan dan semuanya harus berjalan demokratis dalam koridor jelas," tutup Fadli.



sumber : detik, tribun
Share this article :

Visitors Today

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka