PDIP Duga Boediono Jadi Sumber Dana SBY di Pilpres 2009, Demokrat Bantah - Dreaming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , » PDIP Duga Boediono Jadi Sumber Dana SBY di Pilpres 2009, Demokrat Bantah

PDIP Duga Boediono Jadi Sumber Dana SBY di Pilpres 2009, Demokrat Bantah

Written By Dre@ming Post on Minggu, 08 Desember 2013 | 07.03

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden, Boediono "Prasangka di luar yang muncul jangan-jangan Pak Boediono disuruh mencari amunisi saat Pemilu, sehingga dipilih sebagai Wapres," kata Hendrawan dalam diskusi bertajuk 'Duri dalam Century, di Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
PDIP Duga Boediono Jadi Sumber Dana SBY di Pilpres 2009

JAKARTA - Anggota Tim Pengawas kasus bailout Bank Century DPR RI dari PDIP, Hendrawan Supratikno menduga Boediono selaku Gubernur BI dimanfaatkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengeluarkan kebijakan bailout Rp 6,7 triliun Century untuk mencari pendanaan Pilpres 2009 lalu. Timbal baliknya, adalah jabatan Wapres yang kini diduduki Boediono.
Menurut Hendrawan, dugaan yang disampaikannya merupakan apa yang diduga di luar DPR.
"Prasangka di luar yang muncul jangan-jangan Pak Boediono disuruh mencari amunisi saat Pemilu, sehingga dipilih sebagai Wapres," kata Hendrawan dalam diskusi bertajuk 'Duri dalam Century, di Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
Hendrawan mengaku tidak heran sewaktu Partai Demokrat mengusung Boediono mendampingi SBY pada Pilpres yang lalu. Sebab, saat itu diketahui Boediono minim pengalaman politik.
Padahal, saat itu setidaknya ada sepuluh nama cawapres yang potensial mendampingi SBY. "Tapi kok tiba-tiba muncul nama Pak Boediono," kata Hendrawan yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini.

Demokrat Bantah Ada Tukar Guling Jabatan Wapres Boediono dan Dana Century

JAKARTA - Partai Demokrat, melalui Wakil Sekjennya, Andi Nurpati, membantah dugaan adanya tukar guling jabatan wakil presiden dari Boediono dengan dana Bank Century untuk pemenangan SBY pada Pilpres 2009 lalu.
"Saya ingin klarifikasi, kenapa tiba-tiba Pak Boediono jadi Wapres. Boediono bukan orang sembarangan, pengalaman birokrasinya bisa kita lihat sama-sama, pengalaman menterinya sudah ada. Bahkan, Pak Boediono itu kan menjadi Menteri Keuangan pada saat Bu Megawati menjadi presiden," kata Andi dalam diskusi bertajuk 'Duri dalam Century' di Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
"Jadi, pengalaman menteri sudah ada. Lalu, mengapa PakBoediono diangkat menjadi Menkeu oleh Megawati itu masyarakat perlu juga perlu tahu," imbuhnya.
Pernyataan ini disampaikan Andi setelah anggota Timwas kasus Century DPR RI dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, dalam diskusi itu menyebut dugaan tukar guling jabatan wapres Boediono dengan dana Bank Century pemenangan SBY di Pilpres 2009.
Andi menegaskan, partainya mengusung Boediono sebagai cawapres pada Pilpres 2009, adalah karena kemampuan, kualitas, dan pengalaman birokrasinya.
"Kalau Boediono itu seorang profesor dan pernah menjadi menteri. Artinya, punya keahlian di bidangnya dan dijamin oleh akademisi. Artinya, tidak juga menjadi sesuatu yang kita dapat katakan kalau kami main caplok (mengusung) saja," katanya.
Andi meminta pihak Timwas Century untuk membuktikan dan tidak sekadar menyebut adanya prasangka itu. Bahkan, ia merasa masalah duga-dugaan itu perlu dibawa ke proses hukum. Jika tidak ada bukti, maka pernyataan anggota Timwas itu sudah merusak citra Partai Demokrat dan SBY.
"Kalau ada kecurigaan bahwa Pak SBY mencari amunisi dengan Century, sekarang cari saja buktikan secara hukum. Jadi, jangan dipolitisir. Secara hukum ada enggak buktinya Pak Boediono menerima sekian triliun dari Century yang kemudian dipakai dan digunakan untuk pilpresnya dia atau pemenangan dia," kata Andi.
Lantas Andi mengkritik sikap DPR yang tidak berani mengungkap kasus-kasus yang terjadi di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Kita juga tahu banyak kasus-kasus, seperti penjualan perusahaan BUMN, ada kasus serperti BLBI yang angkanya jauh lebih besar dari Century, tapi itu tidak dibuat Panja, Pansus, Timwas, dan sebagainya," ketusnya.
Sebelumnya dalam diskusi itu, Hendrawan mengatakan, pemanggilan Boediono oleh Timwas Century secara tidak langsung untuk mengurangi spekulasi prasangka politik. Sebab, sepengetahuan Hendrawan, saat ini sudah ada spekulasi di luar Timwas, bahwa Boediono diminta untuk menyelematkan Bank Century dalam rangka mencari amunisi atau dana untuk pemenangan SBY dalam Pilpres 2009.
Menurutnya, dengan tidak terduganya Boediono diusung menjadi cawapres pendamping SBY, maka hal itu makin menguatkan bahwa terjadi tukar guling jabatan wapres Boediono dengan upaya pencarian dana pemenangan SBY, termasuk dana Bank Century.
"Tapi, ketika muncul nama orang yang tidak terduga, dan Pak Boediono pun tidak menduga, ini memperkuat prasangka, bahwa Pak Boediono diberi tugas untuk mencari amunisi Pemilu sebagai tukar guling diberi jabatan," kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, pemanggilan Boediono oleh Timwas Century adalah untuk meminta klarifikasi pernyataan Boediono, bahwa Bank Century menjadi tanggung jawab Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) setelah bank sakit itu diambil alih dari pemilik lamanya.
Selain itu, pemanggilan Boediono ini juga dalam rangka meminta klarifikasi tentang dugaan tukar guling ini. "Karena itu tolong diklarifikasi karena apa? Karena kita ini kan manusia hidup tidak panjang usianya, paling 70 sampai 80 tahun. Tetapi apa yang kita lakukan ini akan jadi legacy bagi generasi yang akan datang," ujarnya.
Hendrawan berharap Partai Demokrat sebagai pengusung SBY-Boediono tidak berpikiran akan menjadi 'bola panas' bila Boediono memenuhi panggilan Timwas Century.
"Akan jadi bola liar, perhitungan saya nanti ke Hak Menyatakan Pendapat (HMP). Padahal, bagi kami dengan menggunakan Pasal 72 mengenai MD3, maka pejabat negara apapun yang dipanggil DPR wajib datang," tandasnya.



sumber : tribun
Share this article :

Visitors Today

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dreaming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka