Tak
 pelak lagi ia menjadi salah satu pengemudi tertua di dunia, yang jelas 
tertua di negerinya sendiri, Selandia Baru. Dia belum juga mau berhenti.
Setiap pagi, Bob masih melakukan gerak badan di gym di
 rumahnya serta memasak untuk istrinya yang berusia 91 tahun. 
"Sebenarnya saya tidak merasa tua, betul," tutur Bob seperti dikutip news.com.au,
 Rabu (5/6/2013). Selama hidupnya, hanya sekali Bob mengalami kecelakaan
 dan sekali didenda karena melaju melebihi kecepatan yang ditentukan.
Ketika
 tulang pinggangnya patah tiga tahun lalu, dokter memintanya untuk 
berhenti mengemudi selama tiga minggu. Tetapi, Bob tak peduli. Toh dia 
hanya memerlukan kaki kanan untuk menyetir mobilnya yang otomatis. 
Demikian kelit dia dari saran dokter tersebut.
Dua tahun sekali ia
 harus memeriksakan mata dan kesehatannya sesuai peraturan di Selandia 
Baru bagi pengemudi berusia di atas 80 tahun.
Walau pengemudi 
lanjut usia sering menjadi berita bila terjadi kecelakaan, justru 
pengemudi muda yang ternyata lebih banyak terlibat dalam kecelakaan. 
"Pengemudi lanjut usia mengalami lebih sedikit kecelakaan per 
kilometernya dibanding pengemudi muda," ujar Andy Knackstedt, Juru 
Bicara Departemen Perhubungan Selandia Baru.
Menurut Andy, para 
lansia merasa bebas dan tak bergantung pada orang lain bila masih 
memiliki surat izin mengemudi (SIM). "Juga harga diri," imbuh dia. 
"Tugas kita adalah menyeimbangkan kebutuhan itu sambil memastikan 
keamanan pengemudi untuk tetap selamat di jalan."
Menurut buku Guinness World Records,
 pengemudi tertua dunia adalah Fred Hale Sr. Warga Amerika Serikat itu 
masih mengemudi pada ulang tahunnya yang ke-108 pada 1998.
sumber : kompas 



